"Pengangguran terstruktur adalah keadaan di mana lapangan kerja yang tersedia terbatas dan ada pencari kerja yang belum mendapatkan kerja. Solusinya adalah dengan menambah investasi dan menciptakan lapangan kerja baru," kata Zainal.
Menurut Zainal, yang menantang transformasi pendidikan vokasi adalah pengangguran gesekan, yaitu adanya ketidaksesuaian antara kualifikasi pencari kerja yang tersedia dengan lapangan kerja yang ada. Kualifikasi pencari kerja tidak sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.
"Ini dapat diatasi dengan penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja," ucapnya.
Zainal berharap, program ini dapat berjalan dengan baik. Untuk lulusan kampus vokasi yang belum terserap optimal dalam pasar kerja maka peran transformasi pendidikan vokasi adalah menutup ketimpangan (closing the gap) dari politeknik dengan industri lewat penguatan hubungan dengan DUDI.
"Itu agar talenta kita sejalan dengan kebutuhan industri," pungkas Zainal. (Nal)