DPRD Jateng

Komisi E DPRD Jateng: Saatnya Bikin Relawan Bencana Tingkat RT

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto.

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Bencana hidrometeorologi kerap terjadi di Jawa Tengah saat musim hujan tiba.

Banjir, tanah longsor, tanah bergerak, merupakan bencana yang mendominasi.

Wilayah yang berada pantai utara (pantura) Jateng, merupakan langganan banjir.

Sedangkan di sisi tengah yang berkontur pegununungan, lebih banyak bencana longsor.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng, pada Oktober hingga Desember 2020, terjadi 704 bencana hidrometeorologi.

Meliputi 148 bencana banjir, 154 angin kencang yang menimbulkan kerusakan, 138 kejadian tanah longsor, 6 kejadian gelombang pasang dan 1 gempa bumi.

Sementara secara keseluruhan per Januari hingga 25 Februari 2021 terjadi 581 bencana banjir dan longsor.

Anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto mengatakan banyaknya bencana hidrometeorologi menuntut kesigapan semua pihak, tidak hanya pemerintah.

"Untuk itu, perlu dibentuk relawan tanggap bencana hingga level RT.

Supaya ada tindakan cepat," kata Yudi, Minggu (28/2/2021).

Bencana hidrometeorologi tersebut kerap menimbulkan kerusakan pada infrastruktur serta menimbulkan korban jiwa.

Menurutnya, relawan tingkat RT dilakukan untuk antisipasi mencegah korban jiwa.

"Saya kira perlu dibentuk tim relawan di tiap-tiap RT.

Tim ini dibekali dengan pelatihan menghadapi bencana.

Siapa warga yang mesti diselamatkan, di mana titik kumpul yang aman, dan mekanisme penanganan pasca bencana bagaimana," kata politikus Partai Gerindra ini.

Halaman
12

Berita Terkini