Penulis: Rifqi Gozali
TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Harga gabah dari petani di Kabupaten Blora anjlok.
Padahal saat ini menginjak musim panen yang harusnya menjadi tumpuan bagi petani untuk menuai hasil dari sawah.
Seorang petani asal Kelurahan Beran, Kecamatan Blora, Mulyono (65) mengatakan, harga gabah basah dari sawah yang baru saja dipanen hanya tembus di angka Rp 3.500 per kilogramnya.
Padahal tahun lalu, gabah basah dari sawah mampu tembus Rp 4.500 per kilogramnya.
“Kenapa ini malah turun, repot semua.
Kalau dijual langsung tidak dapat untung petani ini,” ujar Mulyono saat ditemui Tribunjateng.com, Jumat (5/3/2021).
Lahan satu petak yang digarap Mulyono rata-rata setiap panen mampu menghasilkan 1,5 ton gabah.
Dengam harga saat ini, Mulyono mampu mendapat sekitar Rp 5 juta.
Hasil sebanyak itu dinilainya tidak menguntungkan ketika dipotong modal tanam.
Untuk sekali tanam, Mulyono harus mengeluarkan modal Rp 1 juta untuk pupuk.
Belum lagi ongkos buruh tanam Rp 300 ribu, traktor Rp 300 ribu.
Kata Mulyono, ongkos lainnya yakni untuk kebutuhan bibit dan biaya perawatan sekitar tiga bulan hingga panen yang menurutnya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Ini gabah hasil panen akan saya simpan dulu.
Untuk kebutuhan pangan.