Istri Ian, Meri Marlina masih syok.
Meri menangis meronta-ronta lalu pingsan.
Setelah sadar, dia mengenang percakapan kali terakhir dengan suaminya.
Percakapan itu melalui telepon sesaat sebelum suaminya tewas tak wajar.
"Saya telepon dia, katanya sedang berteduh soalnya hujan. Saya bilang agar dia cepet pulang, dia hanya jawab iya, gitu," kata Meri.
Setelah beberapa jam suami tak kunjung pulang, Meri kembali menelepon.
Hp suaminya masih aktif namun tak diangkat.
(*)