Kecelakaan

Warganet yang Sebut Bus PO Haryanto Tidak Ngeblong Lampu Merah Silakan ke Kantor Polisi Jadi Saksi

Penulis: Agus Iswadi
Editor: Daniel Ari Purnomo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bus PO Haryanto kecelakaan di Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

Tak hanya kabar meninggalnya Sutarti (49) warga Dukuh Taraman, Desa Taraman, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen tewas karena tertabrak bus, pada Minggu (21/3/2021) sore.

Tetapi ada lima anak yang kemudian harus menghidupi sehari-hari sendiri setelah kepergian ibunya.

Usut punya usut, Sutarti adalah tulang punggung keluarga dan punya lima orang anak.

Ketua Dukuh Taraman RT 12, Mulyadi mengatakan, sehari-hari Sutarti berjualan sayur yang dijajakan ke warga sekitarnya.

"Dia jualan lombok, bayam, hingga beras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya," kata Mulyadi kepada TribunSolo.com, Senin (22/3/2021).

Lebih lanjut dijelaskannya, suami Sutarti sudah pergi meninggalkan anak dan istrinya kurang lebih tujuh bulan yang lalu.

"Sehingga Sutarti otomatis yang jadi kepala keluarga dan mencukupi kebutuhan anak-anaknya," katanya.

Anak pertama korban dan anak keduanya saat ini berada di papua.

Sementara anaknya yang nomor tiga dan nomor empat menempuh pendidikan di pondok pesantren di Jawa Timur.

"Anaknya yang nomor tiga dan empat ada di salah satu ponpes di Ngawi," akunya.

"Dan yang terakhir anak laki-lakinya berusia lima tahun. Dia dirawat oleh neneknya sekarang," ujarnya.

Kondisi Mengenaskan

Sebuah bus PO Haryanto menabrak seorang pengendara sepeda motor bernama Sutarti di simpang empat Kemiri, Dukuh Winorejan, Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Minggu (21/3/2021) sekira pukul 15.00 WIB.

Dari informasi yang dihimpun, korban diketahui mengendarai sepeda motor Honda Supra bernopol AD-6032-AGE.

Sebelum kejadian, korban melaju dari arah Tasikmadu menuju ke arah barat.

Halaman
1234

Berita Terkini