Setelah pintu depan rumah korban terbuka, UA mulai menyisir dua kamar korban.
Pertama, UA masuk ke kamar bagian kiri.
Ia mendobrak pintu kamar bagian kiri itu dengan kaki kirinya sembari memegang samurai di tangan kanannya.
Setelah pintu kamar tersebut terbuka, UA mendapati seseorang yang sedang tertidur memakai selimut dalam posisi badan miring ke kanan.
Ketika mendapati ada orang tidur, UA kalap, dan langsung menebaskan pedang yang ia bawa ke tempurung kepala korban bagian belakang sebanyak satu kali.
Pedang itu ia tebaskan menggunakan tangan kanannya.
Setelah menebas bagian belakang kepala korban, seketika korban terbangun.
Saat itu UA mengaku terkejut karena samurai yang ia tebaskan ternyata salah sasaran.
UA menduga, kala itu yang tidur di kamar tersebut adalah ayah korban, yaitu Karimullah.
Sebab Karimullah yang menjadi sasaran untuk dibunuh oleh UA.
Karena UA merasa kasihan terhadap korban yang dikhawatikran akan tersiksa meski hidup, lalu oleh UA langsung dibunuh dan ia kembali menebaskan samurainya ke bagian leher korban sebanyak tiga kali.
Sewaktu usai ditebas tiga kali oleh pelaku, kondisi leher korban hampir putus.
Setelah menghabisi nyawa korban, UA langsung menuju ke kamar sebelah kanan.
Kamar itu ia dobrak menggunakan kaki kanannya.
Setelah kamar tersebut terbuka, di dalam kamar itu tidak ada orang sama sekali.