Lebih baik menyatakan “saya sedang berpuasa” atau sekadar diam. Sementara itu kebencian dan perilaku yang merugikan orang lain adalah bertentangan dengan salah satu indikator orang bertaqwa, yaitu menahan emosi dan amarah (al-kadhimin al-ghaydh). Nabi saw. telah mensinyalir realitas sosial keagamaan bahwa tidak sedikit orang yang berpuasa tetapi keabsahan puasanya terancam:
(Tidak sedikit orang berpuasa yang tidak dapat memperoleh (sesuatu) dari puasanya kecuali lapar dan dahaga).
Oleh karena itu, marilah kita berpuasa dengan mengikuti ketentuan yang telah diformulasikan dalam kitab fiqh dan mengindahkan ketentuan moral-sosial yang telah diajarkan kitab-kitab tashawuf. Semoga puasa kita diterima oleh Allâh dan mempu meningkatkan ketqwaan kita.Semoga materi ini bermanfa’at bagi kita. Wa- Allah a’lam bis-shawab (*)