Idul Fitri 2021

Khutbah Idul Fitri: Merayakan Perbedaan dengan Bermaaf-maafan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Khutbah idul fitri merayakan perbedaan dengan bermaaf-maafan

Salah satu tujuan agama Islam diturunkan ke dunia ini yaitu untuk mewujudkan dan menjaga persaudaraan antarsesama manusia dengan segenap perbedaannya.

Dalam Surat Hud ayat 118 Allah SWT berfirman;

وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ ٱلنَّاسَ أُمَّةٗ وَٰحِدَةٗۖ وَلَا يَزَالُونَ مُخۡتَلِفِينَ

"Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya Ia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi umat manusia senantiasa berbeda-beda."

Ibnu Katsir dalam karya tafsirnya, Tafsir Alquran al-Adhim, menafsirkan kata (وَلا يَزالُونَ مُخْتَلِفِينَ) yang berarti 'manusia senantiasa berbeda-beda'.

Dalam ayat di atas dengan penjelasan;

ولا يزال الخلف بين الناس في أديانهم واعتقادات مللهم ونحلهم ومذاهبهم وآرائهم

"Manusia senantiasa akan terus berbeda-beda dalam hal agama, keyakinan, tradisi, mazhab, dan pendapat."

Diceritakan dalam tafsir Ath-Thabari, suatu ketika Nabi SAW sangat berharap semua umat manusia di muka bumi ini mengimaninya, mempercayai bahwa beliau seorang utusan Allah yang harus diikuti.

Namun Allah segera mengingatkannya bahwa tidak seorang pun di dunia ini punya hak untuk memaksa seseorang dalam keimanan yang sama.

Kapasitas Nabi Muhammad SAW hanya sebatas menjadi pemberi kabar gembira (mubasysyir) dan pemberi peringatan (mundzir), bukan sebagai pemaksa (mukrih).

Dalam Surat Yunus ayat 99 Allah SWT berfirman;

وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ لَأٓمَنَ مَن فِي ٱلۡأَرۡضِ كُلُّهُمۡ جَمِيعًاۚ أَفَأَنتَ تُكۡرِهُ ٱلنَّاسَ حَتَّىٰ يَكُونُواْ مُؤۡمِنِينَ

"(Wahai Muhammad), jika Tuhanmu menghendaki, niscaya semua orang di muka bumi secara keseluruhan beriman (kepadamu). Maka apakah engkau (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?"

Diceritakan oleh Abu Hurairah RA, ketika paman Nabi Muhammad SAW yang bernama Abu Thalib hendak wafat, Nabi SAW meminta kepadanya supaya beriman kepada Allah dan utusan-Nya.

Halaman
1234

Berita Terkini