TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG -- Berikut ini adalah fakta-fakta tewasnya Aisyah bocah 7 tahun asal Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Bocah Aisyah itu meninggal akibat praktik perdukunan yang dijalankan oleh kedua tetangganya.
Kasus ini terungkap pada Minggu (16/5/2021) tengah malam.
Semula, bocah berusia tujuh tahun itu disebut sebagai sosok anak yang nakal dan dihinggapi makhluk lain.
Agar terbebas dari hal tersebut, dukun di desa itu meminta orangtua Aisyah agar sang anak diruwat.
Mereka meminta Aisyah makan bunga mahoni dan cabai lalu menenggelamkannya ke bak mandi.
Mirisnya, Aisyah yang sudah meninggal akibat menjalani ritual tersebut tak segera dimakamkan.
Jenazahnya malah disimpan di kamar selama berbulan-bulan hingga tinggal kulit dan tulangnya.
Inilah kronologi lengkap meninggalnya bocah berinisial Aisyah Temanggung karena praktik dukun seperti dikutip dirangkum Tribunnews.com dari TribunJogja.com:
1. Disebut anak nakal
Peristiwa yang menghebohkan Desa Bejen ini berawal dari kedua orang tua Aisyah, yaitu Marsidi dan Suwartinah (39), yang berkonsultasi kepada kedua tetangganya, Hariyono (56) dukun, dan Budiyono (43) asisten dukun sekitar Januari 2021.
Kedua tetangganya ini berprofesi sebagai dukun yang membuka praktik supranatural di desa itu.
Menurut keterangan Kepala Desa Bejen, Sugeng, Hariyono dan Budiyono mengklaim, A adalah anak nakal dan dihinggapi makhluk dari dunia lain.
Keduanya lantas merayu Marsidi dan Suwartinah agar korban diruwat dan menjalani sejumlah ritual.
2. Disuruh makan bunga mahoni dan cabai