"Saya pikir ada yang salah.
Sebab, virus corona pada anjing tidak pernah diperkirakan menular ke manusia.
Belum pernah dilaporkan sebelumnya," kata ahli virologi Anastasia Vlasova yang dimintai tolong Gray.
Meski demikian, Vlasova mencoba menumbuhkan virus corona dari sampel tersebut di laboratorium, menggunakan solusi khusus yang dia tahu bisa digunakan untuk virus corona anjing.
"Hasilnya, virus itu tumbuh dengan sangat baik," ungkap Vlasova.
Dengan banyaknya sampel yang didapat Gray, Vlasova dapat memecah dan mengurutkan kode genomnya.
Dari sekuens gen virus, dia melihat bahwa virus itu telah menginfeksi kucing dan babi.
Namun dari sampel, kemungkinan besar itu melompat langsung dari anjing ke manusia.
"Mayoritas genomnya adalah virus corona canine," katanya.
Kemudian dia menemukan petunjuk yang mengganggu tentang masa depan virus itu.
"Kami menemukan mutasi yang sangat, sangat unik - atau penghapusan - dalam genom," kata Vlasova.
Penghapusan spesifik itu, katanya, tidak ada di virus corona anjing lain yang diketahui, tetapi ditemukan di virus corona manusia.
"Ini adalah mutasi yang sangat mirip dengan yang sebelumnya ditemukan pada virus corona SARS dan SARS-CoV-2, yang muncul segera setelah diperkenalkan ke populasi manusia," kata Vlastova.
Penghapusan ini, dia yakin, membantu virus corona anjing menginfeksi atau bertahan di dalam tubuh manusia.
Dan itu mungkin langkah kunci yang diperlukan virus corona untuk menyebar ke manusia.