TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa (25/5/2021).
Sebelumnya, gubernur yang juga politikus Partai Golkar ini bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Jakarta pada Jumat (21/5/2021).
Di DKI, Rusli belajar aplikasi e-order yang merupakan aplikasi pengadaan belanja langsung.
Rekomendasi untuk belajar ke DKI itu disampaikan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca juga: Kata Gibran yang Hadir di Acara PDIP & Puan Maharani Tapi Tak Undang Ganjar
Baca juga: Ratusan Jabatan di Pemprov Jateng Kosong, DPRD: Betul Mbak Puan, Gubernur Fokus Main Medsos
Kepada Ganjar, Rusli menuturkan melakukan kunjungan kerja untuk belajar aplikasi pengadaan barang dan jasa terutama yang melibatkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dimiliki Jateng yakni bernama Blangkon Jateng.
Dalam pertemuan itu, Rusli mengatakan awalnya ia berdiskusi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) terkait pelibatan UMKM dalam proyek pemerintah.
Namun karena nilainya kecil dan tidak mewajibkan lelang, maka Rusli harus berpikir bagaimana cara agar hal itu bisa berjalan.
"Kemudian setelah diskusi itu, saya disarankan pak Pahala Nainggolan (anggota KPK) belajar ke pak Ganjar di Jawa Tengah. Karena di sini sudah ada aplikasi yang menampung pengadaan barang/jasa bagi pelaku UMKM bernama Blangkon Jateng," kata Rusli, dalam keterangan tertulis.
Blangkon Jateng merupakan aplikasi pengadaan langsung barang dan jasa secara elektronik.
Aplikasi itu diperuntukkan untuk pengadaan barang dan jasa khususnya produk UKM dengan anggaran tidak lebih dari Rp 200 juta.
Setelah pertemuan itu, Rusli mengatakan akan mengaplikasikan program seperti Blangkon Jateng di Gorontalo.
Sebab di sana, banyak sekali pengadaan barang dan jasa seperti makanan, minuman, alat tulis kantor atau ATK dan lainnya yang cukup banyak.
"Insyaallah akan kami terapkan di Gorontalo. Kami ingin menggunakan aplikasi ini agar lebih aman dan tidak menimbulkan masalah ketika ada audit," ucapnya.
Salah satu yang akan didorong Rusli dengan aplikasi pengadaan langsung elektronik ini adalah UMKM. Dengan adanya aplikasi itu, maka pengadaan barang dan jasa dari produk UMKM bisa lebih ditingkatkan.
"Selain itu, dengan aplikasi ini kami juga ingin mengajari pelaku UMKM di tempat kami untuk beralih ke dunia digital. Kami yakin aplikasi Blangkon Jateng ini mempermudah kita semua," pungkasnya.
Sementara itu, Ganjar Pranowo menyambut baik kedatangan Gubernur Gorontalo bersama rombongan. Baginya, kesempatan itu bisa digunakan untuk saling berbagi antara dua daerah demi kemajuan.
"Sebenarnya pak Gubernur Gorontalo punya pengalaman bagus, hanya hari ini ingin berbagi cerita bagaimana meningkatkan UMKM agar bisa mendapatkan akses dari pemerintah. Karena, sudah ditetapkan bahwa 40 persen anggaran negara bisa digunakan untuk menggerakkan ekonomi melalui UMKM," katanya.
Ganjar menerangkan, dengan aplikasi Blangkon Jateng, maka pengadaan barang dan jasa di bawah Rp 200 juta bisa dilakukan dengan mudah. Seandainya ingin membeli makanan, minuman atau sesuatu yang nilainya di bawah angka itu, bisa dilakukan.
"Caranya gimana, nggak usah lelang. Maka kita gunakan aplikasi Blangkon Jateng ini. Nah tadi kita sharing dengan teman-teman Gorontalo agar UMKM kita semuanya bisa melakukan partisipasi mendapatkan rezeki dengan cara yang gampang. Kita melatih mereka untuk bisa masuk dalam aplikasi Blangkon Jateng ini," ucapnya.(mam)