TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Makam seorang pesilat PSHT yang sebelumnya meninggal jenazahnya ditemukan di bawah jembatan perbatasan Karanganyar Sukoharjo, Ridwan (19) akan dibongkar.
Pembongkaran dilakukan untuk keperluan proses autopsi guna memastikan penyebab kematian warga Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar.
KBO Satreskrim Polres Karanganyar, Ipda Anton Sulistiyana menuturkan, makam dibongkar serta proses autopsi akan dilakukan Kamis (27/5/2021).
Itu akan melibatkan sejumlah dokter dari rumah sakit di Solo.
"Pembongkaran makam rencananya Kamis dan kami lakukan autopsi demi mengetahui kebenaran dari penyebab kematian korban," katanya, Rabu (26/5/2021).
Proses pembongkaran dan autopsi, sambung Anton, sudah dikomunikasikan dengan pihak keluarga korban.
Meski awalnya sempat menolak, kini mereka menyetujui untuk dilakukan dua proses tersebut.
"Keluarga awalnya menolak karena awal tahunya kecelakaan tapi setelah diselidiki karena pembunuhan," ucap dia.
"Akhirnya, pihak keluarga menyetujui untuk dilakukan pembongkaran," tambahnya.
Motif Pelaku Dendam
Motif pembunuhan pesilat PSHT Karanganyar Ridwan (19) di jembatan perbatasan Karanganyar-Sukoharjo di Dusun/Desa Tugu, Kecamatan Jumantono terungkap.
Ternyata ada dendam antara korban dan pelaku.
Polisi juga sudah mengamankan 4 orang pelaku yang terkait pembunuhan tersebut.
Mereka adalah Arga dan Yudi sebagai pelaku utama yang menyebabkan kematian Ridwan.
Sementara, dua orang lagi berinisial Al dan MF dikenakan pidana ringan.