Penulis: Zaenal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Fakultas Psikologi Universitas Semarang (USM) menggelar workshop yang bertema Talent Management Frame Work secara daring dan luring di ruang T.14 Fakultas Psikologi USM.
Workshop yang menghadirkan narasumber dari Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair), Prof. Fendy Suhariadi itu diikuti 50 peserta dari mahasiswa S1 dan S2 Fakultas Psikologi, Praktisi HR, peneliti dan peserta lainnya dari luar USM .
Dekan Fakultas Psikologi USM, L Rini Sugiarti, menyampaikan workshop talent management tersebut sangat penting untuk diadakan. Alasannya, ketika perusahaan semakin tumbuh, terkadang perusahaan tidak memperhatikan bakat seseorang dalam sebuah perusahaan tersebut.
Baca juga: Sinopsis The Conjuring : The Devil Made Do It Tayang Mulai Hari Ini di Bioskop
Baca juga: Massa Serang Kantor Polisi Karena Kabar Penabrak ASN Hingga Tewas Disembunyikan Aparat
Baca juga: Meski Belum Pulih dari Cedera, Kapten MU Dipanggil untuk Euro 2020, Ini Alasan Gareth Southgate
"Untuk itulah, sistem management ini hadir untuk mendapatkan penilaian yang tepat terhadap masing-masing karyawan di perusahaan," kata Rini, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (2/6/2021).
Workshop ini digelar sebagai bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan Psikologi Industri dan Organisasi.
Rini mengungkapkan, tujuan dari workshop tersebut yaitu meningkatkan kualitas mahasiswa S1 dan S2 Psikologi USM,.
"Juga memberikan informasi mengenai salah satu topik dalam bidang ilmu Psikologi Industri dan Organisasi bagi para ilmuwan Psikologi dan Psikolog baik dari latar belakang administrasi, praktisi maupun akademisi, dan menghasilkan publikasi karya ilmiah," ungkapnya.
Sementara dalam paparannya, narasumber Prof Fendy Suhariadi mengatakan, manajemen bakat adalah proses dan peluang manajemen tambahan yang tersedia bagi orang-orang dalam organisasi yang dianggap sebagai bakat.
Biasanya, katanya, faktor pendorong kinerja karyawan yang berpotensi besar adalah bakat itu dengan fokus kepemimpinan namun tidak secara eksklusif.
Baca juga: Not Angka Pianika dan Lirik Lagu Bawalah Cintaku Afgan
Baca juga: Suami Bacok Istri di Hadapan Warga, Setiap Lelaki yang Menolong Ikut Diserang Disebut Perebut Istri
Baca juga: Misteri Penemuan Mayat Wanita Tanpa Kepala di Kolong Rumah, Warga: Saya Lihat Tanpa Busana
Faktor lainnya, yaitu keterampilan kritis, profesional yang stabil, kemampuan organisasi. Namun itu semua membutuhkan alur masa depan dari keterampilan yang sesuai untuk mengisi posisi kunci.
"Sedangkan critical tallent merupakan sekelompok kecil individu yang mendorong bagian yang tidak proporsional dari kinerja bisnis perusahaan mereka dan menghasilkan nilai yang lebih dari rata-rata untuk pelanggan dan pemegang saham mereka," paparnya.
Dikatakannya, Talent Development Frame Work dibagi menjadi 4 bagian yaitu Standart Kompetensi, Pemetaan Kompetensi, Perencanaan Karir dan program Pengembangan. (Nal)