TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Berikut ini video mall pelayanan publik Sragen mulai dibangun, 2022 mulai beroperasi.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati melakukan peletakan batu pertama Mall Pelayanan Publik (MPP) di kawasan Technopark Ganesha Sukowati Sragen, Jumat (11/6/2021).
Didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sragen, Tugiyono dan Sekda Sragen Tatag Prabawanto.
Pembangunan MPP ini akan berlangsung secara multiyears yakni selama dua tahun dengan anggaran Rp 18,5 miliar. Tahap pertama Rp 9,5 miliar dan Rp 9 miliar ditahap kedua.
Dana MPP ini bersumber dari APBD 2021 dengan lama pengerjaan 180 hari kalender yang dikerjakan oleh PT Mutiara Elwan Perkasa.
Dengan luas bangunan 2.684 meter persegi, MPP ini akan dibangun dua lantai. Lantai satu untuk pelayanan sementara lantai dua akan diperuntukkan perkantoran dan hole pertemuan.
"Anggaran total Rp 18,5 miliar, tahap pertama Rp 9,5 miliar, kedua Insyaallah nanti 9 miliar. Multiyears, karena tidak mungkin kita bangun langsung, keterbatasan anggaran," kata Bupati Yuni usai acara.
Yuni melanjutkan tahap pertama itu diharapkan sudah ada struktur bangunan, dinding, atap plafon sementara tahap keduanya tinggal finishing dan penataan lingkungan. Dimungkinkan pada 2022 MPP ini akan difungsikan.
Satu Komplek Dengan Ruang Isolasi Covid-19
Bakal Gedung MPP ini berada di kawasan Technopark Ganesha Sukowati Sragen. Dimana gedung ini merupakan tempat isolasi terpusat pasien positif Covid-19 tanpa gejala.
"Isolasi tetap jalan kan berada di sebelah sana (belakang) pekerja disini (depan). Zonasi juga sudah ada disini zona hijau dan dijaga," tanggap Yuni.
Dipilihnya kawasan ini, selain strategi, Yuni mengatakan lokasi ini merupakan aset milik Pemkab Sragen, sehingga tidak perlu membeli.
Selain itu kedepan pihaknya berencana ke depan pengembangan perkantoran akan ada kawasan ini.
Sementara itu Kepala DPMPTSP Sragen, Tugiyono menambahkan MPP ini akan melayani 105 layanan, mulai dari pelayanan Pemkab hingga pelayanan vertikal.
"DPMPTSP sekarang kan ada 100 layanan dan nanti menjadi 105 pelayanan, ditambah pelayanan vertikal seperti Samsat, SIM dari kepolisian, BPN, perbankan, kantor migrasi dan sebagainya," terang Tugiyono.