Berita Solo

Kapolresta Solo Secara Simbolik Letakkan Ornamen Nisan di Makam Mojo Solo: Mari Rajut Kebhinekaan 

Penulis: Muhammad Sholekan
Editor: moh anhar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

"Namun, kenapa jadi perusakan baru di penghujung tahun? Saya kira dikarenakan anak-anak sering menginjak-injak makam, maka rusaknya lambat laun. Penghujung tahun ini jadi tampak rusak," ucapnya. 

Dia mengklaim, pengerusakan yang terjadi pada Rabu (16/6/2021) adalah di luar jam pelajaran sekolah. 

"Dan anak-anak sudah pulang untuk menunggu penjemputan, di antaranya ada yang jajan, salat, berwudu, ngaji, ada yang bermain di makam ini. Maka hal itu saya kira hal yang wajar," tuturnya. 

"Saat ini Urusan sudah selesai. Desa ini sudah aman, ayem, dan tentrem," ungkapnya. 

Wildan menambahkan, dari persoalan ini sudah ada mediasi sejak hari Rabu pekan lalu.

"Pihak kutab sepakat perbaikan makam begitu juga pak Kapolresta juga menyaksikan,” papar dia di sela-sela kerja bakti pembersihan makam Cemoro Kembar.

Baca juga: PPDB Jateng : Disdikbud Perkuat Server PPDB Online Mampu Diakses Sejuta Akun

Baca juga: Sinopsis Drakor True Beaty Episode 3, Su Ho Tahu Rahasia Ju Kyung

Baca juga: Dialog Dengan Anak Banyumas, Bupati Husein Minta Anak-Anak Harus Punya Mimpi

Terkait izin, dia kembali mengklaim sudah mengajukan izin ke pihak Kemenag. Namun, karena pandemi keluarnya izin menjadi lama. 

"Kalau izin dari Kemenag, kami sudah ajukan izin. Namun ada penundaan, karena harus survei dan menunda karena corona," jelasnya. 

Dia berkilah, kalau pihaknya sudah melarang anak-anak untuk bermain di makam. 

"Murni sendiri, bahkan saya melarang untuk makan di makam. Di sini banyak jin, mudah masuk ke jiwa anak-anak," tandasnya. (*)

Berita Terkini