Berita Viral

BEM UI Kritik Jokowi The King of Lip Service, Fadli Zon Heran Tahu Sikap Rektor

Penulis: Ardianti WS
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BEM UI Kritik Jokowi The King of Lip Service, Fadli Zon Heran Tahu Sikap Rektor

Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra mengungkapkan pihaknya sudah dipanggil rektorat UI pada Minggu (27/6). Dalam pertemuan tersebut, pihak rektorat UI sempat meminta agar BEM UI menghapus atautake downpostingan tersebut.

”Sempat menanyakan apakah mungkin postingan itu di-take down. Tapi kami, BEM UI, menolak untuk take down," kata Leon kepada wartawan, Senin (28/6).

Aksi pihak rektorat UI itu jadi sorotan, bukan saja dinilai tak tepat, namun juga berlebihan.

Selain dipanggil oleh pihak rektorat, kritikan BEM UI yang menyebut Presiden Jokowithe king of lip servicejuga berujung pada peretasan. Leon mengatakan pada Minggu (27/6) dan Senin (28/6) telah terjadi peretasan akun media sosial beberapa pengurus BEM.

Tercatat ada 4 upaya peretasan yang terjadi. "Pertama, pukul 00.56, akun WhatsApp Tiara (Kepala Biro Hubungan Masyarakat BEM UI 2021) tidak dapat diakses dan tertulis bahwa akun tersebut telah keluar dari telepon genggam Tiara, hingga saat ini akun WhatsApp Tiara belum dapat diakses kembali," kata Leon.

Peretasan kedua terjadi pada pukul 07.11 WIB menimpa akun WhatsApp Yogie yang merupakan Wakil Ketua BEM UI.

Leon mengatakan, akun WhatsAppnya tidak bisa diakses dan muncul notifikasi akun tersebut sudah digunakan di HP yang lain.

"Pada 07.20 WIB akun tersebut sudah bisa digunakan lagi," kata Leon.

Kemudian pukul 02.15 WIB terdapat usaha login dari pihak tidak dikenal kepada akun telegram Koorbid Sosial Lingkungan BEM UI, Naifah Uzlah.

"Terakhir pukul 21.45 WIB akun instagram Syahrul Badri (Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI) mengalami 'restriction' setelah mengunggah beberapa postingan di insta-story menyangkut surat pemanggilan fungsionaris BEM UI oleh pihak UI," kata Leon.

Respon Presiden

Presiden Jokowi sendiri akhirnya merespons kritik yang dilontarkan oleh BEM UI itu. Ia menanggapi santai kritik tentang king of lip service itu.

Jokowi tampak melepas senyum saat ditanya wartawan soal kritik itu. Kepada awak media, Jokowi mengaku sudah terbiasa dikritik. Ia menilai sebutan king of lip service sama seperti julukan plonga-plongo, klemar-klemer, otoriter, bapak bipang, dan sederet label lain yang pernah ia terima.

”Ya, itu kan sudah sejak lama ya. Dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo, kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter," kata Jokowi dalam rekaman video yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (29/6).

Tidak hanya itu, Jokowi juga ingat beberapa waktu lalu sempat mendapat julukan 'Bapak Bipang'. Julukan itu buntut dari ajakan Jokowi yang mengajak masyarakat untuk membeli Bipang Ambawang dalam momen Hari Raya Idulfitri.

Halaman
1234

Berita Terkini