Euro 2021

Preview Babak 16 Besar Euro 2020: Tim Kuda Hitam Siap Menggigit

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bek Swiss Nico Elvedi (kiri) menandai penyerang Prancis Kylian Mbappe selama pertandingan sepak bola babak 16 besar UEFA EURO 2020 antara Prancis dan Swiss di National Arena di Bucharest pada 28 Juni 2021.

Penyelamatan penalti Lloris tampaknya menjadi titik balik dan, setelah mencetak tiga gol cepat, Prancis seharusnya tidak membiarkan Swiss mengembangkan permainan.

Swiss bermain luar biasa. Deschamps mengakui bahwa ia melakukan kesalahan sejak awal.

Sejarah telah ditulis. Swiss memenangkan pertandingan fase knock out di ajang EURO untuk pertama kalinya dan mereka melakukannya dengan cara yang luar biasa. Mengalahkan juara dunia.

Pemain Swiss yang kompak di lini belakang mendukung permainan dengan tempo tinggi dalam menekan. Mereka sukses membuat frustrasi tiga penyerang Prancis dan mampu memecah kebuntuan. Kegagalan penalti itu telah mengubah momentum tetapi reaksinya tidak bisa dipercaya.

"Luar biasa. Kami membuat sejarah malam ini dan kami semua sangat bangga. Kami menulis sejarah negara sepakbola ini. Sekarang kami menghadapi Spanyol di perempat final. Ini akan sulit tetapi kami bermimpi sekarang," kata Granit Xhaka, kapten Swiss.

"Pertandingan yang luar biasa! Malam sepakbola yang luar biasa! Ini adalah kesempatan kami lolos ke babak 16 besar karena kami tidak pernah berhasil sebelumnya. Luar biasa. Kami bermain dengan hati dan karakter. situasi yang sangat sulit bagi kami setelah penalti gagal. Saya sangat bangga dengan tim, bagaimana mereka bangkit kembali. Kami selalu yakin," kata Yann Sommer, penjaga gawang Swiss.

Kiper Prancis, Hugo Lloris mengakui keunggulan Swiss. "Kami tidak mencari alasan. Penyesalan, jika kami bisa memilikinya, adalah saat kami memimpin 3-1.

Dalam beberapa tahun terakhir kami tahu bagaimana cara menutup. Kami melewati setiap emosi yang mungkin terjadi. dan sejujurnya itulah sepakbola yang kami suka. Dua gol saat kami kebobolan dalam seperempat jam benar-benar menyakiti kami," katanya.

Haris Seferovic menjadi pemain Swiss kedua yang mencetak gol di pertandingan EURO berturut-turut setelah Hakan Yakin pada 2008.

Ini merupakan sejarah bagi Swiss. Terakhir kali Swiss sukses dalam pertandingan fase knockout turnamen terakhir sebelum pertandingan ini adalah pada Piala Dunia 1938.

Sebelum Swiss, Denmark membuat kejutan. Salah satu dari tim yang menjadi tuan rumah di Euro 2020 itu lolos ke babak 16 besar setelah menaklukkan Wales di Johan Cruyff Arena, Amsterdam. Denmark membuat kejutan dengan menang telak 4-0.

Denmark adalah tim kuda hitam di EURO kali ini. Meskipun hampir 30 tahun yang lalu, Denmark pernah menjadi juara Eropa untuk pertama kalinya.

"Saya ingin meraih kesuksesan bersama Denmark. Saya ingin memenangkan Piala Eropa. Saya ingin mencoba sesuatu yang liar dengan Denmark," kata Kasper Schmeichel.

Kejuatan berikutnya adalah saat Republik Ceko menaklukkan Belanda. Meski dalam head to head mereka unggul atas Belanda, namun pada laga itu Republik Ceko dianggap sebagai underdog dari Belanda yang lebih difavoritkan.

Patrik Schick dan kawan-kawan dari Republik Ceko menyingkirkan Belanda dengan Kemenangan 2-0 memastikan langkah mereka ke perempatfinal.

Halaman
123

Berita Terkini