Kesuksesan orang itu, disusul keberhasilan yang lain, memotivasi Dukan untuk menekuni bidang gizi.
Sebetulnya, saat pertama kali menyarankan seseorang yang putus asa karena selalu gagal berdiet untuk hanya mengonsumsi protein dan minum air putih selama lima hari.
Pola makan ini pada dasarnya merupakan diet tinggi protein, rendah lemak dan karbohidrat, yang terdiri atas empat fase:
1. Fase serangan
Sekitar seminggu kita hanya boleh mengonsumsi protein seperti daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, seafood, dan hasil olahan susu bebas lemak, seperti keju cottage atau yoghurt tawar.
Dianjurkan minum 3 liter air putih per hari. Boleh minum teh dan kopi tanpa gula. Makanan harus dipanggang atau dibakar.
Telur rebus, putihnya boleh dikonsumsi sesukanya, tetapi kuningnya hanya 3-4 butir per minggu.
Hindari makan bebek, angsa, gorengan, makanan kalengan. Dianjurkan berolahraga cepat 20 menit per hari.
Diet tinggi protein perlu waktu lama dicerna tubuh, dan bisa membakar banyak kalori (30 persen) untuk mencernanya, sementera lemak hanya membakar 12 persen kalori dan karbohidrat hanya 7 persen kalori.
Selain kalori lebih banyak terbakar, protein juga membuat perut kenyang lebih lama, sehingga orang tidak cepat lapar.
Dalam fase yang sangat rendah serat ini, disarankan mengonsumsi suplemen viamin dan mineral.
2. Fase Sayuran
Mengonsumsi menu tinggi protein ditambah sayuran seperti tomat, bayam, brokoli, timun, daun bawang, seledri, lobak, asparagus, kubis, jamur, terung, cabai.
Wortel dan bit boleh dikonsumsi dalam porsi sedang. Sayuran ini boleh disantap segar atau direbus/dikukus.
Hindari: makanan sumber tepung (nasi, kentang, jagung, kacang polong, alpukat, dll), gula, minyak, lemak. Dianjurkan mengonsumsi dua sendok makan oat setiap hari dan jalan cepat 25-30 menit per hari.