TRIBUNJATENG.COM, BANGKA - Berawal dari seorang regu pengaman yang positif Covid-19, sebanyak 119 warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tanjungpandan, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, tertular.
Temuan tersebut menjadikan lapas sebagai klaster baru penyebaran pandemi yang kini perlu diwaspadai.
"Seluruh WBP yang ada di Lapas Kelas IIB Tanjungpandan dalam kondisi tertangani dengan baik dan kondisi aman kondusif," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas II B Tanjungpandan, Romiwin Hutasoit, dalam keterangan tertulis, Jumat (23/7/2021).
Baca juga: Puisi Hanya Hati Buya Hamka
Baca juga: Didakwa Korupsi Rp 3,4 Miliar, Mantan Menpora Malaysia Syed Saddiq: Saya Malah Makin Bersemangat
Baca juga: Video Kota Tegal Berstatus PPKM Darurat Level 4
Baca juga: Sinopsis Drakor School 2017 Episode 15, Ayah Tae Woon Kambinghitamkan Eun Ho
Romiwin menuturkan, pihaknya telah melakukan tracing dan testing Covid – 19 yang bekerja sama dengan Gugus Tugas Penanganan Covid – 19 di Kabupaten Belitung.
"Ketika kami mendapatkan laporan salah satu anggota regu pengamanan positif Covid – 19, kami segera berkoordinasi dengan Gugus Tugas khususnya Puskesmas Badau untuk dilakukan tracking seluruh petugas dan WBP kontak erat," ujar dia.
Dan hasilnya, 119 WBP dinyatakan Positif Covid – 19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab antigen. Sedangkan petugas yang terpapar berjumlah tujuh orang.
Secara umum mereka memiliki gejala demam diserta flu dan batuk.
• Petugas Putar Balik 351 Kendaraan Selama Penutupan Exit Tol Kendal
Baca juga: Jalanan Gelap, Mobil Pemadam Kecelakaan Masuk Jurang saat Menuju Lokasi Kebakaran
Baca juga: Viral Pengakuan Pasien Covid-19 Tertular saat Mau Vaksin, Sempat Pegang Pulpen dan Kucek Mata
Baca juga: Natalie Sarah dan Suami Menangis Dua Hari saat Anak Terpapar Covid-19
"Kami lakukan pemisahan kamar dan blok antara yang positif dan negatif. Mereka kami tempatkan di kamar dengan jumlah yang tidak lebih dari tujuh orang agar kondisi kamar tetap renggang dan sirkulasi udara terjaga. Mereka diberikan jatah makan dengan menu tambahan, diberikan suplemen," ujar Romiwin.
Kalapas menepis adanya informasi WBP yang koma di RSUD. Pasien tersebut hanya menjalani rawat inap di RSUD beberapa hari, tapi bukan karena terjankit Covid – 19.
Saat ini warga binaan itu telah kembali ke lapas dalam kondisi sehat.
Sementara terkait jam layanan kunjungan, telah ditutup sejak awal pandemi 2020. Sebagai pengganti layanan kunjungan menggunakan fasilitas video call. (*)