Ia menceritakan bahwa rencana pernikahannya itu digelar pada bulan Juni 2021 lalu.
Pada saat waktu yang berdekatan sebelum hari H, dirinya jatuh sakit.
Hal yang memilukannya ia sakit karena terjangkit Covid-19.
Karena itu ia diharuskan mendapatkan perawatan sementara di rumah sakit sekitar dua mingguan.
Begitu pulang sembuh dari Covid-19 nasib pilu pernikahannya dibatalkan.
Ia menceritakan telah mencoba menghubungi calon istrinya, namun kekasihnya itu tak menjawab jelas alasannya.
Calon istrinya itu membatalkan pernikahan karena keputusan orang tuanya.
Dari kejadian itu, ia mengaku hubungan dirinya dan calon istrinya itu hilang kontak.
Kendati begitu, ia langsung menjelaskan kemungkinan karena ada banyak faktor sang calon istri membatalkan pernikahannya.
Ia tak ingin berburuk sangka, dan hanya percaya kemungkinan dirinya dan calon istri dan keluarganya itu tak ada kecocokan.
Terlebih, dirinya mengaku bahwa dirinya adalah yatim piatu sehingga kurangnya komunikasi dengan keluarga calon istri.
Ia menjelaskan seharusnya pernikahannya itu digelar pada 11 Juli 2021.
Namun karena keputusan pembatalan itu ia mencoba berusaha mengikhlaskannya.
Ia datang ke rumah orang tua calon istrinya untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Lebih lanjut ia menjelaskan calon istrinya itu sosok yang baik, ia meminta dari kejadian ini bukan karena kesalahan dari pihak manapun.