Berita Semarang

Hendi Tutup Tiga Lokasi, Warga Isoman bakal Dibawa ke Tempat Karantina Terpusat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Walikota Semarang, Hendi Sasar vaksinasi 6.000 Warga Setiap Hari

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menutup beberapa tempat isolasi terpusat.

Penutupan isolasi terpusat seiring dengan menurunya kasus Covid-19 di ibu kota Jawa Tengah. Setidaknya, ada tiga tempat isolasi yang ditutup yaitu isolasi terpusat UIN Walisongo, Islamic Centre, dan Wonolopo.

"Sebenarnya bisa ditutup (beberapa lainnya, red) tapi ada pemikiran bagaimana kalau yang isolasi di rumah-rumah itu kami bawa ke tempat isolasi," ujar Hendi, sapaannya, Senin (2/8).

Hendi menyebut, kapasitas karantina terpusat yang dikelola Pemerintah Kota Semarang saat ini masih ada 600 tempat tidur. Sedangkan warga yang melakukan isolasi mandiri sekitar 300 orang.

Menurutnya, isolasi terpusat masih dapat menampung mereka. Dia ingin mereka karantina di isolasi terpusat agar tenaga kesehatan lebih mudah mengontrol.

Di sisi lain, mereka tidak akan menularkan kepada warga lainnya.

Rencananya, Pemerintah Kota Semarang akan mulai menjemput warga yang isolasi mandiri untuk dibawa ke karantina mulai Selasa (3/8) hari ini.

"Kami paksa mereka ke isolasi terpusat. Tujuannya, supaya penanganan jauh lebih mudah. Pemberian obat dan kontrolnya tepat. Mereka tidak nulari yang lain," ujarnya.

Di sisi lain, kasus Covid-19 di Kota Semarang selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) turun signifikan.

Menurut Hendi, statistik kasus Covid-19 menunjukan hal yang sangat positif. Berdasarkan data pada laman siagacorona.semarangkota.go.id, hingga Senin pukul 15.00, tercatat 916 penderita Covid-19. Sebanyak 574 merupakan warga Semarang dan 342 warga luar kota.

Penurunan kasus tersebut berdampak pada semakin turunnya bed occupancy ratio (BOR) tempat isolasi terpusat maupun rumah sakit. "BOR semakin turun, tinggal 32 persen.

Banyak tempat isolasi kosong. Jumlah penderita 900-an itu sama warga yang isoman. Ini semakin baik, semakin turun dari jumlah 3 ribuan sebelum PPKM," jelasnya.

Sementara mengenai PPKM, Hendi masih menunggu keputusan pemerintah pusat apakah dibuka dengan kelonggaran atau masih tetap berada pada PPKM level 4.

"Kita nunggu tentang PPKM berikutnya apakah sudah dibuka dengan kelonggaran atau masih tetap PPKM level 4," ucapnya.

Hendi juga meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan meski kasus Covid-19 sudah mengalami penurunan.

Halaman
12

Berita Terkini