TRIBUNJATENG.COM - Atlet loncat indah China Quan Hongchan begitu fenomenal prestasi.
Tidak hanya meraih medali emas dengan catatan menakjubkan, dia juga memiliki kisah kehidupan yang mengharukan.
Kini ia menjadi idola di China.
Namun kondisi ini justru berdampak kurang menyenangkan.
Tetangga dan orangtua Quan Hongchan, atlet China yang fenomenal di Olimpiade Tokyo, dilaporkan dilecehkan oleh turis.
Desa Maihe, kampung halaman Quan, diserbu oleh wisatawan yang mengabadikan foto maupun videonya di media sosial.
Media "Negeri Panda" melaporkan, bahkan ada fans yang bertindak kurang ajar dengan memanjat pohon demi mendapat gambar yang bagus.
Quan Hongchan menjadi sorotan karena tidak saja mempersembahkan medali emas dari cabang loncat indah nomor platform 10 meter di Olimpiade Tokyo.
Baca juga: Manfaat Rebusan Jahe Untuk Mengusir Masuk Angin, Ini Resep dan Panduan Mengolahnya
Baca juga: Mewahnya Hadiah Rumah di Kawasan Elit Buat Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Intip Fasilitasnya
Dilansir BBC Senin (9/8/2021), atlet 14 tahun itu berhasil memperoleh nilai sempurna 10 di dua lompatan terakhir.
Namun yang membuatnya banjir dukungan adalah dia mengungkapkan fokusnya menjadi atlet adalah demi membayar biaya pengobatan ibunya.
Kepada awak media di Tokyo, Quan mengatakan ibunya beberapa kali masuk rumah sakit buntut kecelakaan yang dialami beberapa tahun silam.
"Saya ingin mendapatkan uang banyak demi membiayai pengobatannya," jelas Quan yang bahkan mengungguli atlet senegaranya, Chen Yuxi.
Di Weibo, tagar "bagaimana melihat rumah Quan" menjadi sangat populer, dan dilihat lebih dari 25 juta kali.
Si influencer yang mengunggah video tersebut dilaporkan bahkan melakukan siaran langsung di Desa Maihe pada larut malam.
Media China memberitakan, ada fans yang sampai mengetuk pintu supaya bisa selfie dengan keluarga Quan.
Ada juga yang sampai mencuri nangka sebagai suvenir.
"Jika orang-orang sampai mengganggu keluarga dan tetangganya hanya demi mendapat followers, itu keterlaluan. Ibunya seharusnya tak diganggu," kecam salah satu warganet.
Desa yang berlokasi di Provinsi Guangdong tersebut kini ditutup mengingat banyaknya orang berpotensi menimbulkan penularan Covid-19.
Quan mengaku selama bertahun-tahun menjalani pelatihan, dia tidak pernah pergi ke taman safari maupun pusat permainan.
Komentarnya direspons oleh taman safari di Guangzhou, yang menawarkan keanggotaan gratis kepada tim loncat indah "Negeri Panda".
Sempurna
Melansir The Straits Times pada Kamis (5/8/2021), Quan melakukan debut internasional yang baik di Tokyo Aquatics Centre.
Quan yang baru berusia 14 tahun pada Maret, merupakan atlet termuda yang mewakili China di Olimpiade Tokyo, tetapi dia berhasil menyelesaikan lontacan 10 meter putri dengan skor 10 dari ketujuh juri pada ronde kedua dan keempat.
Quan melompat dengan postur sempurna dan gerakan tajam saat dia melompat dari papan kolam renang, disebut dalam NBC Olympics ia terlihat seperti seorang penyelam veteran di usia 14 tahun.
Di akhir penampilannya disambut sorak-sorai atlet loncat indah China lainnya dengan mengibarkan bendera negara, seperti Shi Tingmao, atelt loncat indah papan 3 meter putri, dan Xie Siyi, atelt loncat indah papan 3 meter putra.
Quan yang memiliki tinggi 143 cm, terlihat imut menerima medali emas di podium.
Quan telah mencetak total 466,20, menjadi wanita termuda kedua yang meraih emas di ajang loncat indah internasional.
Sebelumnya, rekan senegaranya Fu Mingxia memenangkan medali emas di usia 13 tahun di Olimpiade Barcelona pada 1992.
Disebutkan oleh NBC Olympics, juara muda Olimpiade internasional ini berusaha berprestasi dalam cabang olahraga loncat indah sebagai cara untuk membantu biaya pengobatan ibunya yang memiliki penyakit yang membutuhkan perawatan sepanjang tahun.
Quan mengatakan bahwa orang tuanya berpersan, “mengatakan kepada saya untuk tidak gugup, bahwa tidak masalah jika saya mendapatkan medali atau tidak, tetapi tetaplah menjadi diri saya sendiri”.
"Kata-kata itu sangat membantu saya," ujar Quan, mengatakan dia berencana untuk makan latiao, street food China yang populer, untuk merayakan malam ini.
Quan mengungkapkan dia sangat emosional, "Saya merasa semua usaha saya terbayar."
"Bahkan kalau saya tidak juara, medali perak sangat berarti bagi saya," ungkapnya.
Melissa Wu dari Australia (29 tahun), peraih perunggu dengan skor 371,40 dalam rival Quan, mengatakan dia sangat bangga pada dirinya sendiri dan mengagumi para atlet loncat indah China tersebut.
“Mereka luar biasa untuk ditonton dan saya selalu mengagumi semua penyelam China," ujar Wu.
“Saya benar-benar mencoba untuk meniru etos kerja mereka dan saya sangat senang bahwa mereka juga memiliki kinerja yang sangat baik hari ini,” imbuhnya. China telah menyabet medali emas di semua cabang loncat indah sejak Olimpiade Beijing 2008.
Adapun dalam perolehan total medali di semua cabang, China harus puas finis di peringkat dua Olimpiade Tokyo dengan raihan 38 emas, 32 perak, dan 18 perunggu.
Juara umum diraih Amerika Serikat (AS) dengan keunggulan satu emas, berkat penampilan impresif tim voli putri. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Atlet China Quan Hongchan Jadi Fenomena, Keluarga dan Tetangganya Dilecehkan