TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan melemah pada Rabu (18/3/2021). Sebelumnya, IHSG ditutup negatif di level 6.087,91, dengan aksi jual investor domestik mencapai Rp 555,3 miliar.
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengungkapkan, secara teknikal pergerakan IHSG akan dikonfirmasikan pada support Moving Average 50 hari dikisaran 6.068.
Jika terjadi rebound pada level tersebut, akan menjadi titik balik pergerakan yang masih alami atau kea rah trend positif.
Namun, jika break out akan menjadi momentum jual dengan potensi terbentuknnya pola head and shoulders dengan indikasi pelemahan lanjutan hingga kembali uji MA200 dikisaran 5.979.
“Indikator stochastic dan RSI bergerak pada momentum bearish mengiringi pergerakan tertekan dari indikator MACD yang alami negatif histogram. Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak tertekan menguji support dengan rentang 6.020-6.110,” kata Lanjar dalam rekomendasinya.
Sementara itu, investor akan menanti data neraca perdangan untuk bulan Juli 2021. Aktivitas ekspor diperkirakan turun menjadi 30,2 persen dan impor diperkirakan turun menjadi 52,15 persen.
“Sehingga secara sentimen IHSG cenderung berpotensi tertekan pada perdagangan hari ini,” kata Lanjar.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengungkapkan, hari ini pergerakan IHSG masih diwarnai oleh tekanan pada sebagian besar saham, dengan kapitalisasi pasar besar menjelang rilis data neraca perdagangan.
Pelaku pasar mencermati pembahasan dari RUU APBN yang disampaikan oleh Presiden Jokowi pada rapat besama MPR.
Sementara itu terkait sentimen eksternal, Nico menilai The Fed masih berhati hati dan masih mengkhawatirkan kekuatan lambatnya pemulihan dari perekonomian di Amerika.
Hal ini tercermin dari menurunnya penjualan ritel di Amerika pada bulan Jul 2021. Penjualan kendaraan bermotor dan suku cadang mengalami penurunan hingga 3.9 persen pada bulan Juli setelah turun 2,2 persen pada bulan sebelumnya.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah terbatas dan ditradingkan pada level 6.040 – 6.180,” ucap Nico.
Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper yang menilai secara teknikal pergerakan IHSG yang ditutup di atas support moving average 50 cukup kuat mengindikasikan adanya potensi rebound dalam jangka waktu pendek.
“IHSG diprediksi menguat. Investor akan mencermati data kasus Covid-19 terbaru yang mengalami penurunan dan menanti keputusan akan kelanjutan PPKM.
Dengan sentimen tersebut, Dennies memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak resistance pada level 6.197 hingga 6.137, dan support di level 6.046 hingga 6.005.