TRIBUNJATENG.COM, SUMBAR - Saat Pandemi Covid-19, para pejabat pemerintahan saling membuat anggaran fantastis untuk fasilitas kedinasan mereka.
Setelah Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat menganggarkan miliaran rupiah untuk mobil dinas baru.
Kini giliran ketua DPRD Sumatra Barat yang kedapatan membuat anggaran fantastis untuk perbaikan rumah dinas.
Baca juga: Gubernur dan Wakilnya Beli Mobil Dinas Baru Senilai Rp 2 M, DPR: Nggak Punya Sense of Crisis
Baca juga: Gubernur Ganjar Pranowo Minta Anggaran 2022 Fokus untuk Bantu Warga & Anak Yatim Terdampak Covid-19
Baca juga: Selalu Punya Harapan, Kunci Sidomuncul Bangkit di Tengah Pandemi
Ketua DPRD Sumatera Barat Supardi memohon maaf atas polemik renovasi rumah dinasnya yang dianggarkan Rp 5,69 miliar saat masa pandemi Covid-19.
"Saya memohon maaf kepada masyarakat Sumbar seandainya polemik ini melukai perasaan masyarakat," kata Supardi yang dihubungi Kompas.com, Jumat (20/8/2021).
Politisi Partai Gerindra itu mengatakan renovasi rumah dinas tersebut sudah melalui pertimbangan yang matang dan juga untuk mendukung penanganan Covid-19 di Sumbar.
Supardi menyebutkan renovasi rumah dinas yang dimaksud di dalam Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) tersebut adalah perbaikan gedung belakang rumah dinasnya.
Bukan perbaikan rumah dinas yang ditempati secara pribadi dan keluarga.
“Mungkin perlu diluruskan bahwa yang diperbaiki itu adalah gedung belakang rumah dinas saya."
"Dan itu perbaikan berat. Kemudian gedung tersebut adalah fasilitas untuk publik, bukan untuk pribadi."
"Antara gedung tersebut dengan rumah dinas saya itu terpisah,” kata Supardi.
Supardi mengatakan setelah perbaikan gedung selesai, gedung ini akan digunakan untuk kepentingan rapat, menjamu tamu, tempat tamu bermalam, dan sebagainya.
Jika pandemi Covid-19 belum berakhir juga, gedung tersebut bisa dimanfaatkan sebagai tempat isolasi bagi masyarakat yang positif Covid-19.
“Sejak Desember 2019, saya menempati rumah dinas Ketua DPRD Sumbar, belum sekali pun ada perbaikan rumah dinas dan gedung di belakang."
"Sekarang, baru ada anggaran untuk perbaikan di gedung belakang saja. Sedangkan sampai sekarang rumah dinas saya belum sekali pun ada perbaikan."
"Jujur, sudah ada atap yang bocor. Tapi belum diperbaiki. Termasuk furnitur juga masih memakai yang lama,” ujar Supardi.
Supardi mengaku persoalan renovasi rumah dinas DPRD Sumbar ini sempat membuat polemik di tubuh Partai Gerindra.
Ia selaku kader Gerindra dipanggil partai beberapa waktu yang lalu untuk meminta klarifikasi persoalan ini.
Setelah dijelaskan, akhirnya Partai Gerindra memaklumi.
“Saya meminta maaf kepada masyarakat Sumbar atas perbaikan gedung belakang rumah dinas saya."
"Sampai-sampai saya sempat dipanggil partai. Setelah dijelaskan, akhirnya partai bisa memahaminya," jelas Supardi.
Sebelumnya diberitakan, muncul isu baru terkait renovasi rumah dinas Ketua DPRD Sumbar, Supardi.
Renovasi rumah dinas itu menuai kritik karena dilaksanakan saat pandemi virus Corona.
Kritikan itu viral di media sosial seperti Facebook, grup WhatsApp dan lainnya.
"Yth Bung Andre Rosiade, ini rumah Dinas Ketua DPRD Sumbar anggarannya gila-gilaan lagi nih."
"Kemaren kata bung Andre segala macam lah tentang pembelian kendaraan Dinas Gubernur dan Wakil Gubernur yang kalau tidak salah kurang lebih anggarannya terpakai Rp 1,5 M-an lah," tulis Maidestal Hari Mahesa di akun Facebooknya.
"Nah ini untuk Rumdin (rumah dinas) Ketua DPRD yang mana beliau adalah berasal dari partainya bung sendiri dan sebagai Ketua DPD Gerindra. Gimana nih tanggapan dan Ciloteh nya," lanjut Maidestal.
Baca juga: Resep Bubur Ubi Kudapan Manis Keluarga di Akhir Pekan
Baca juga: Kecelakaan Maut Truk Fuso Vs Sepeda Motor di Jalan Raya Sragen-Solo, Pemotor Tewas di Tempat
Baca juga: 3 Arti Mimpi Dapat Uang Banyak Ini Artinya Bagi Si Pemimpi
Baca juga: Not Angka Lagu Pianika Baby Shark Beserta Liriknya
Beberpa waktu lalu Andre Rosiade memang mengkritik keras Gubernur Sumbar dan wakilnya tentang anggaran mobil dinas.
Kepala daerah dan wakilnya itu disebut tidak peka terhadap krisis yang dialami masyarakat akibat pandemi Covid-19.
"Masak di tengah pandemi dan masyarakat menjerit perekonomiannya, mereka gagah-gagahan beli mobil baru."
"Ini tidak ada sedikitpun sense of crisis atau rasa kepeduliannya pada masyarakat," kata Andre. (*)
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polemik Renovasi Rumah Dinas Senilai Rp 5,6 Miliar, Ketua DPRD Sumbar: Saya Mohon Maaf"