TRIBUNJATENG.COM - Kisah Soekarno yang satu ini mengundang tawa.
Bapak proklamasi ini ternyata selalu pandai membuat orang di sekitarnya terbahak.
TermasukFidel Castro
Mendiang PM Kuba Fidel Castro, merupakan salah seorang karib mantan Presiden RI Sukarno.
Pertemuan mereka diawali ketika Bung Karno berkunjung ke Havana ibukota Kuba pada 9 Mei 1960.
Dalam kisah yang disampaikan oleh Subandrio kepada Eddi Elison, penulis buku Ketawa Bareng BUNG BESAR, diceritakan Castro menyuguhkan cerutu kepada Bung Karno dengan komentar:
“Ini produksi asli negara kami."
Baca juga: Dilamar Tiga Miliarder, Ratna Sari Dewi Justru Memilih Soekarno, Terungkap Alasannya
Baca juga: Di Manakah Soeharto Saat Soekarno-Hatta Bacakan Teks Proklamasi 17 Agustus 1945?
Baca juga: Kumpulan Kata-Kata Bijak Soekarno Spesial Spirit Kemerdekaan RI
"Tembakau dan gula membuat negara penjajah selalu mengincar kami.”
“Sejak zaman dahulu Indonesia juga selalu diincar penjajah, karena kami penghasil rempah-rempah terkemuka di dunia,” timpal Bung Karno.
Setelah sempat mengisap cerutu bersama Castro, Bung Karno lalu menyodorkan sekaleng rokok kesukaannya merek Player, buatan Inggris.
Castro sempat terkesima lalu bertanya:
“Bukankah ini rokok buatan kaum imperialis?”
“Betul! Kaum imperialis dan kapitalis itu harus diisap jadi asap dan debu!!!!!!!” sambut Bung Karno.
Tak pelak, Fidel Castro tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Bung Karno.
Di lain kesempatan, Bung Karno kembali baku canda dengan Castro.
“Anda tahu Tuan, inilah yang menyatukan Indonesia,” kata Bung Karno sambil menunjukkan pecinya.
Tak kalah dengan lawan bicaranya,seraya menunjukkan topi pet-nya yang bergambar bintang, Castro berkata:
“Yang Mulia Presiden Soekarno, inilah yang membuat Batista merangkak-rangkak keluar istana dan digebuki pantatnya oleh Amerika.”
Mata Fidel Castro melirik pada tongkat yang dibawa Sukarno dan bertanya:
“Oh, kalau ini untuk apa Tuan Presiden?”
Dengan gaya kocak sambil mengelus-elus tongkat dan memberikannya kepada Fidel, Sukarno berkata:
“Kalau Anda pegang ini akan keluar jin.”
Keruan saja orang-orang di sekitar itu tertawa terbahak-bahak.
Karena penasaran Fidel lantas mengelus-elus tongkat komando Sukarno tersebut, namun tentu saja tidak ada jin yang muncul.
Akhirnya mereka bertukar aksesori.
Fidel memakai peci dan membawa tongkat komando Sukarno.
Sedangkan Soekarno memakai topi pet Castro. (Yoyok Prima Maulana/Intisari)