TRIBUNJATENG.COM - Ainun Albarr Qolby Mecca resmi menjadi mahasiswa termuda Fakultas Kedokteran Unair tahun 2021/2022.
Jika dihitung masuk sekolah SD usia 6 tahun, kemudian lulus usia 12 tahun. Tambah SMP dan SMA ditempuh 6 tahun jadi umumnya remaja masuk kuliah di usia 18-19 tahun.
Tapi ada mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya baru berusia 15 tahun.
Nama lengkapnya Ainun Albarr Qolby Mecca atau akrab disapa Albarr. Dia resmi menjadi Ksatria Airlangga termuda tahun ajaran 2021/2022.
Mahasiswa berusia 15 tahun 9 bulan tersebut membagikan cerita perjuangannya hingga diterima kuliah di Fakultas Kedokteran Unair.
Mahasiswa kelahiran 2005 itu bercerita, semasa duduk di bangku SMA, ada berbagai macam kegiatan yang diikutinya. Albarr aktif mengikuti olimpiade di berbagai tingkatan. Tak hanya itu, dia juga aktif mengikuti ekstra kulikuler Bahasa Inggris dan Karya Tulis Ilmiah (KTI).
Banyak kegiatan
"Semasa SMA, saya pernah berhasil lolos hingga final dalam Olimpiade Kedokteran Internasional yaitu MEDSPIN 2020 yang diselenggarakan oleh Unair.
Selain itu, saya juga pernah menjadi peserta termuda di Lomba Kuis Ki Hadjar yang diselenggarakan oleh Kemendikbud Ristek," kata dia melansir laman Unair, Jumat (10/9).
Dia tergabung dalam kelas akselerasi di sekolahnya. Dengan program tersebut, secara otomatis Albarr mendapatkan lingkungan belajar yang kondusif. Progres belajarnya pun menjadi lebih mudah tercapai.
Albarr menuturkan, biasanya dia memanfaatkan waktu luang untuk berolahraga, agar tubuh menjadi lebih bugar dan lebih siap untuk melakukan produktivitas. Selain itu, Albarr sedang mempelajari sebagian materi perkuliahan agar lebih siap untuk belajar.
Keluarga mendukung
Selama ini, dukungan dari keluarga Albarr sangat besar. Keluarga selalu berusaha untuk memfasilitasi kebutuhan Albarr terhadap pendidikan. Hasilnya, Albarr bisa lebih maksimal dalam menjalankan pendidikan.
Kakaknya selalu memotivasi Albarr untuk terus maju dan berkembang. "Teman-teman saya juga tidak kalah pentingnya.
Saya sering belajar bersama dengan mereka dan mereka juga sangat mendukung impian besar saya untuk menjadi dokter," tutur dia.
Albarr mengikuti berbagai tingkat seleksi hingga jalur tes mandiri untuk bisa berkuliah di Kedokteran Unair. Dia menghadapi berbagai hambatan dari diri sendiri maupun lingkungan. "Perjuangan saya hingga akhirnya diterima di Unair sangat berarti bagi saya," ujarnya.
Mahasiswa asal Lamongan itu berpesan agar pelajar jangan sampai belajar tanpa kenal waktu sampai tidak mempedulikan kehidupan sosial. Namun jangan juga, waktu istirahatnya terlalu panjang dibandingkan waktu belajar.
"Belajar dan istirahat itu harus seimbang. Istirahat di sini adalah kegiatan di luar belajar dan bisa berarti olahraga, ngobrol, refreshing, dan lain lain," ucap dia.
Ke depannya, dia berencana untuk mencari teman sebanyak mungkin dan memperbanyak pengalaman, ilmu, dan soft skill. Selain itu, Albarr juga ingin meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris yang tentunya akan sangat berguna di kehidupan mendatang.
"Meskipun hasil yang saya dapatkan terkadang tidak seperti yang saya harapkan, tetapi saya berhasil melaluinya dengan baik dan Alhamdulillah lolos dan diterima di Fakultas Kedokteran Unair," tutup dia. (kompas.com)
Baca juga: Hasil Liga Inggris Crystal Palace Vs Tottenham Hotspur: Spurs Dihajar 0-3, Harry Kane Mati Kutu
Baca juga: WAWANCARA KHUSUS : Belajar Menahan Frustrasi ala Mendikbud Ristek Nadiem Makarim (2-Habis)
Baca juga: Inilah Gambaran Nanti Setelah Proyek Normalisasi Sungai Beringin Berjalan
Baca juga: Jaksa Tuntut Mantan Pegawai Dishub Kota Semarang Pidana 5 Tahun Penjara