TRIBUNJATENG.COM- Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni mengaku lupa dengan nominal gaji anggoat DPR RI.
Ahmad Sahroni mengatakan gaji yang ia terima tidak serta merta masuk ke pribadi anggota, namun harus digunakan untuk menyerap aspirasi rakyat.
"Terkait ramai soal gaji anggota dewan ini, perlu diingat bahwa uang tersebut tidak semuanya langsung masuk ke kantong anggota."
"Ada banyak tanggung jawab kita sebagai anggota dewan untuk menggunakan uang tersebut, seperti untuk dana aspirasi, bertemu masyarakat, dan lain-lain dan ini juga ada pertanggungjawabannya nanti ke negara. Ini yang perlu diluruskan," kata Sahroni.
Baca juga: Krisdayanti Beberkan Gaji Anggota DPR Tuai Kontroversi Jadi Trending Twitter
Baca juga: Krisdayanti Bongkar Gaji sebagai Anggota DPR, Formappi: Sudah Seharusnya, Kenapa Seolah Tugas Berat?
Baca juga: Azriel Dituding Tak Suka Krisdayanti Akrab Lagi dengan Aurel Hermansyah, Ashanty Buka Suara
Ahmad Sahroni mengaku lupa dengan besaran nominal gaji DPR.
Saya terus terang lupa persisnya berapa gaji di DPR, karena dari awal saya nggak pernah ambil. Langsung masuk semua ke program di Ahmad Sahroni Center untuk dikembalikan kembali ke masyarakat," ujarnya.
"Jadi memang banyak dari kami yang bahkan mengeluarkan dana yang jauh lebih besar dari yang diberi negara untuk kepentingan konstituen, alhamdulillah memang ada rezeki lebih."
"Jadi tidak ada salahnya membantu sesama. Tidak sedikit teman-teman DPR yang begitu. Jadi jangan dilihat dari 1-2 orang saja," pungkasnya.
Sebelumnya, Krisdayanti beberkan gaji yang ia dapatkan sebagai anggota DPR.
Krisdayanti membeberkan sejumlah pendapatan yang ia terima sebagai wakil rakyat dalam wawancara dengan Akbar Faizal di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored.
Krisdayanti duduk sebagai anggota DPR RI komisi IX periode 2019-2024 yang mengurus masalah Kesehatan dan ketenagakerjaan.
Krisdayanti membeberkan, setiap bulannya ia menerima gaji pokok sebesar Rp 16 juta dan uang tunjangan sebesar Rp 59 juta.
"Setiap tanggal 1 (dapat) Rp 16 juta, tanggal 5 (dapat) Rp 59 juta, kalau enggak salah," kata Krisdayanti.
Baca juga: Krisdayanti Bongkar Gaji sebagai Anggota DPR, Formappi: Sudah Seharusnya, Kenapa Seolah Tugas Berat?
Baca juga: Azriel Dituding Tak Suka Krisdayanti Akrab Lagi dengan Aurel Hermansyah, Ashanty Buka Suara
Baca juga: Kolaborasi Atta, Aurel, Krisdayanti, & BEAUZ, Sandi Bangga Terlibat di This Is Indonesia
Krisdayanti juga menyebut sejumlah uang yang diperoleh sebagai dana aspirasi dan uang kunjungan dapil. "Dana aspirasi itu memang wajib untuk kita, namanya uang negara. Dana aspirasi kita itu Rp 450 juta, lima kali dalam setahun," katanya lagi.
Sementara itu, untuk uang kunjungan dapil atau daerah pilihan, Krisdayanti mendapat uang sekitar Rp 140 juta.
"Saiki kita Rp 140 juta. Delapan kali dalam setahun," tutur Krisdayanti.
Setelah itu Krisdayanti meralat ucapannya soal dana aspirasi atau dana reses yang diterima oleh para anggota DPR.
Ia meluruskan bahwa dana reses bukanlah pendapatan pribadi para anggota Dewan.
"Dana reses bukanlah merupakan bagian dari pendapatan pribadi anggota DPR RI, melainkan dana untuk kegiatan reses guna menyerap aspirasi rakyat di daerah pemilihan masing-masing," kata Krisdayanti.