Oleh: Amat Durokhim, S.Pd
Guru SD Negeri Salit Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan
Paradigma pembelajaran hari ini menuntut guru harus dapat memfasilitasi dalam membantu siswa belajar, menemukan dan menggali konsep secara mandiri. Namun dalam praktiknya di kelas, guru masih menerapkan pembelajaran yang konvensional.
Sistem pembelajaran yang seperti ini terkesan kurang menarik dan tidak menumbuhkan motivasi dan aktivitas siswa dalam mengkonstruksi konsep-konsep materi pembelajaran, khususnya Bahasa Indonesia.
Memilih strategi yang tepat yang mampu memotivasi siswa dan menjadikan kelas menyenangkan menjadi tantangan tersendiri bagi guru, karena pada penerapannya sering terdapat kendala sebagaimana dialami oleh penulis di SD Negeri Salit Kecamatan Kajen masih dijumpai siswa yang kesulitan memahami materi dan cenderung bosan ketika dikelas pembelajaran.
Hal ini menjadi kajian penulis dalam menciptakan pembelajaran dikelas. Penulis menerapkan strategi Quick On The Draw dalam penerapan pembelajaran materi teks laporan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dikelas VI (enam).
Menurut Paul Ginnis (2008:163-164) mengungkapkan bahwa strategi pembelajaran Quick On The Draw merupakan sebuah strategi dengan suasana permainan yang mengarah pada kerja kelompok dan kecepatan.
Strategi ini mensyaratkan adanya siswa yang terbagi dalam kelompok belajar yang kemudian berkompetisi dalam menyelesaikan tumpukan kartu kerja yang diberikan oleh guru.
Pada setiap kelompok, siswa dituntut untuk kerja sama dalam tim dan bertanggung jawab dalam keberhasilan tim.
Strategi Quick On The Draw merancang siswa untuk melakukan aktivitas berpikir, kemandirian, kegembiraan, saling ketergantungan, multi sensasi, artikulasi dan kecerdasan emosional.
Elemen yang ada dalam aktivitas ini adalah kerja kelompok, membaca, bergerak, berbicara, menulis, mendengarkan, melihat dan kerja individu.
Adapun langkah-langkah yang diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi teks laporan dengan strategi Quick On The Draw sebagai berikut: pertama, guru menyampaikan tujuan pembelajaran materi teks laporan kepada siswa.
Kemudian, guru mengingatkan siswa tentang pelajaran sebelumnya dan memotivasi siswa dengan mengenalkan konsep dasar dan aplikasi materi teks laporan dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah itu, guru membagi kelas ke dalam kelompok-kelompok. Tiap kelompok terdiri atas lima orang. Guru meminta siswa secara berkelompok untuk menyiapkan bahan berupa teks laporan yang akan digunakan menjawab konsep yang ada pada tumpukan kartu kerja.
Selanjutnya sebagai awal masuk ke permainan, guru membagikan/menaruh tumpukan kartu kerja di meja setiap kelompok, Kemudian, guru meminta tiap kelompok untuk bekerja sama mengerjakan tumpukan kartu kerja berkaitan teks laporan dalam kelompok masing-masing dengan memanfaatkan fasilitas pelajaran yang ada.
Lalu, guru memberikan aba-aba “mulai”, satu orang dari tiap kelompok bergegas mengambil kartu kerja pertama lalu mengerjakannya secara berkelompok.