TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Beberapa spanduk bertuliskan mengenai keadilan terpasang di kawasan Pasar Johar. Spanduk itu tak lepas dari penataan pedagang ke Pasar Johar.
Diduga ada permainan oknum yang memperjualbelikan lapak.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mempersilakan pedagang lapor ke polisi bila ada oknum pegawai negeri sipil (PNS) yang melakukan jual beli lapak di Pasar Johar.
Dia menegaskan, sudah berulangkali memyampaikan kepada para petugas yang menangani perpindahan Pasar Johar untuk tidak melakukan transaksi jual beli lapak.
"Kalau itu benar dilakukan, kalau ada transaksi dilakukan oknum PNS, saya sangat mendukung, laporkan polisi saja," ujar Hendi, sapaannya, Selasa (19/10).
Hendi menekankan pada para petugas Dinas Perdagangan Kota Semarang agar tidak main-main dalam penataan.
Seluruhnya harus diberikan gratis untuk pedagang. Di sisi lain, dia meminta pedagang juga memahami situasi dan kondisi di lapangan.
Kapasitas Johar Utara yang semula 1.200 pedagang, kini hanya 400 pedagang. Artinya, ada 800 pedagang yang semula menempati Johar Utara tidak mendapatkan lapak di blok tersebut.
Maka dari itu, pihaknya membuat beberapa aturan yang dituangkan dalam peraturan wali kota (perwal).
"Pertama, yang lapaknya lebih dari satu dapatnya cuma satu. Kedua, kami buat zonasi atau klaster. Ini PR yang cukup rumit," ujarnya.
Dia menjelaskan, pemerintah tidak membangun pasar baru namun merehab pasar cagar budaya yang terbakar beberapa tahun silam.
Oleh karena itu ada aturan yang harus disesuaikan serta kapasitas dibatasi. "Bila mau protes, ya memang situasinya seperti itu," tambahnya.
Sementara Ketua LBH Buser Indonesia, Didik Agus Triyanto mengatakan, pihaknya dimintai kuasa oleh para Pedagang Johar Utara. Diduga, ada permainan oknum dari dinas yang memperjualbelikan lapak.
"Saya dapat info dari pedagang satu los dihargai Rp 150 juta. Saya baru akan dipertemukan dengan yang beli lewat oknum petugas bagian tiket atau karcis di Johar relokasi," terang Didik.
Dia menjaskan, ada 70 pedagang yang semula memiliki kios di Johar Utara, namun mereka terlempar dari blok tersebut.