Berita Tegal

Sejarah Menabung di Nusantara Dikenal Sejak Zaman Majapahit, Ada Temuan Celengan Berbentuk Celeng

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

"Jadi menabung bagi masyarakat nusantara itu tidak disempitkan dalam pengertian transaksi menyimpan uang. Tapi dalam barang-barang dan benda-benda yang sangat berharga," jelasnya. 

Baca juga: Link Pengumuman Hasil SKD CPNS 2021 Pemkab Kudus, Cek Jadwal SKB di sscasn.bkn.go.id Secara Berkala

Baca juga: Pengumuman Hasil SKD CPNS 2021 Pemkab Blora, SKB Dilaksanakan di UNS

Awal Mula Perbankan

Wijanarto mengatakan, dikenalnya sistem perbankan di Indonesia terjadi setelah Raffles mengenalkan sistem sewa tanah atau landrent. 

Saat itu, masyarakat menyewa tanah dan harus menyerahkan hasil bumi atau pajak.

Dalam perkembangannya, menurut Wijanarto, kemudian lahir dua tokoh yang sangat berpengaruh dalam perbankan di Indonesia. 

Dua tokoh tersebut adalah pendiri BRI, Raden Bei Aria Wirjaatmadja dan pendiri BNI Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo.

Keduanya merupakan tokoh dari Purwokerto, Jawa Tengah. 

"Hal yang menarik sebetulnya, bagaimana masyarakat mengenal sistem monetisasi. Itu dilakukan oleh Aria Wirjaatmadja dan Margono Djojohadikoesoemo," ujarnya. 

Menurut Wijanarto, kedua tokoh perbankan tersebut mengenalkan sistem yang disebut kredit rakyat. 

Dari situ munculah upaya-upaya untuk mengatasi kesulitan ekonomi di tingkat masyarakat kecil. 

Kemudian muncul lembaga-lembaga yang diinisiasi oleh masyarakat, seperti pegadaian. 

"Jadi pegadaian ini bersama bank pengkreditan rakyat merupakan media bagi masyarakat kaula di Hindia Belanda saat itu untuk mencadangkan atau meminjam," ungkapnya. 

Refleksi Hari Menabung 

Wijanarto mengatakan, menabung dalam perspektif sosiologi bertujuan sebagai daya tahan masyarakat untuk menghadapi sesuatu hal. 

Termasuk diartikan sebagai investasi untuk menghadapi sesuatu yang dicemaskan di masa depan. 

Halaman
123

Berita Terkini