TRIBUNJATENG.COM, TEGAL- Tepat hari ini pada 31 Oktober diperingati sebagai Hari Menabung Sedunia.
Momentum ini sering dimanfaatkan untuk mengampanyekan literasi keuangan, bagaimana masyarakat diajarkan tentang mengelola keuangan pribadi.
Di Indonesia sendiri, budaya menabung sudah dikenal sejak lama.
Hal itu ditandai dengan penemuan sebuah celengan gerabah berbentuk celeng 'Babi' peninggalan zaman Kerajaan Majapahit.
Baca juga: Dukung Keberadaan Museum Kota Lama, Dishub SemarangRekayasa Arus Lalu Lintas di Bundaran Bubakan
Baca juga: Link Pengumuman Hasil SKD CPNS 2021 Pemkab Semarang, Selamat 353 Peserta Berhak Ikut SKB
Sejarawan Pantura, Wijanarto mengatakan, istilah menabung atau mencelengi sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit.
Beberapa prasasti menyebutkan itu.
Tetapi yang paling menarik adalah penemuan sebuah celengan dari gerabah yang berbentuk celeng di Situs Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.
Wijanarto mengatakan, dari gerabah berbentuk celeng tersebutlah kemudian dikenal istilah celengan.
Artefak tersebut pun dulunya memang digunakan untuk menyimpan uang kepeng.
"Bentuknya celeng. Babi itu kan dipresentasikan sebagai hewan yang makmur, gemuk dan sebagainya," kata Wijanarto, kepada tribunjateng.com, Sabtu (30/10/2021).
Wijanarto menjelaskan, sebelum mengenal transaksi uang, masyarakat nusantara sudah mengenal menabung dalam bentuk barang.
Masyarakat menyimpan barang-barang berharga untuk digunakan sewaktu-waktu.
Bahkan yang paling menarik, menurut Wijanarto, budaya menabung masyarakat nusantara adalah memiliki lumbung padi.
Mereka menabung untuk mempersiapkan datangnya pagebluk di masa tanam.
Termasuk dalam komoditas lain seperti tanah, ternak, dan pertanian.