Berita Regional

Alasan Presiden Jokowi Pilih KSAD Jenderal Andika Perkasa Sebagai Calon Tunggal Panglima TNI

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan keterangan saat konferensi pers terkait dengan perusakan Kantor Polsek Ciracas, di Mabesad, Jakarta, Minggu (30/8/2020). Dalam keterangannya, Kasad Andika Perkasa menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat sipil dan anggota Polri atas peristiwa penyerangan di Kantor Polsek Ciracas, Jakarta Timur, dan telah memeriksa 12 orang oknum prajurit TNI AD yang terlibat dalam aksi tersebut. Tribunnews/Irwan Rismawan

Lantaran, menurut Meutya, calon-calon panglima TNI berlatar belakang dan memiliki kinerja yang bagus.

"Kalau figur (nama pengganti Panglima TNI), semua bagus, semua calon-calon yang kita dengar."

"Memang pasti Presiden sulit untuk memutuskan karena pertimbangannya banyak dan calon-calonnya bagus-bagus semua," terang Meutya, Selasa (19/10/2021), dilansir Tribunnews.

Kendati demikian, Meutya mengatakan nantinya Jokowi hanya akan mengirimkan satu nama calon Panglima TNI.

Pernyataan Meutya ini berkaca dari pengalaman sebelumnya, di mana Presiden hanya memberikan satu nama.

"Biasanya sih kalau di Komisi I, calon tunggal ya," kata Meutya.

Diketahui, hingga saat ini Komisi I DPR RI belum menerima surat presiden (surpres) terkait pergantian Panglima TNI.

Namun, Meutya mengungkapkan proses pergantian Panglima TNI masih ada waktu hingga akhir November 2021.

Karena itu, ia menilai penyerahan surpres tidak harus terburu-buru.

"Kurang lebih awal-awal November, begitu yang saya dengar terakhir. Dan memang masih ada waktu sampai akhir November prosesnya."

"Jadi enggak harus diburu-buru juga, ini keputusan penting kita memilih Panglima TNI," bebernya. (*)

Berita Terkini