"Itu yang membuat lambat bergerak, padahal kalau bencana tidak perlu menunggu, cukup nanti penyerahan berita acara kepada camat setempat, administrasinya belakangan," jelasnya.
Tahun 2022 mendatang, Dinsos berkomitmen untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat, khususnya soal bantuan ke korban bencana.
Mahyuddin mengaku sepakat dengan pernyataan Wali Kota Danny Pomanto yang menganggap menimbulkan adanya kerugian negara.
"Itu memang ada kerugian, karena sembako yang sudah dibeli tidak tersalurkan," tutupnya. (*)
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul 200 Dos Bantuan Bencana di Kantor Dinas Sosial Makassar Kadaluwarsa