Berita Sragen

Terapkan Uji Coba QR Code Peduli Lindungi, RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen Cegah Covid-19 Meluas

Penulis: Mahfira Putri Maulani
Editor: moh anhar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pengunjung RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen ketika melakuan scan QR Peduli Lindungi, Jumat (3/12/2021).

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen kini sedang melakukan uji coba pengguna aplikasi Peduli Lindungi bagi para pengunjung.

Pantauan Tribunjateng.com, tanda QR code Peduli Lindungi telah terpasang di setiap pintu masuk bangsal ataupun ruang pelayanan RS.

Apabila pengunjung tidak bisa memindai atau tidak menunjukkan kartu vaksin, pengunjung tidak diperbolehkan masuk.

Baca juga: Polemik Undian Lapak Johar Semarang, Hendi Mulai Tegas: Johar Punya Pemerintah, Kami yang Mengatur

Baca juga: Bertema Ceria, Uwit Art Space Salatiga Usung Workshop Seni Plus Pameran, Mural dan Pertunjukan

Baca juga: Cerita 25 Nabi dan Rasul untuk Anak, Kisah Nabi Idris AS Saat Didatangi Malaikat Izrail

Wakil Direktur Pelayanan Mutu RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, Joko Haryono mengatakan hal ini merupakan salah satu upaya pihaknya mengantisipasi persebaran Covid-19.

"Kami sedang uji coba Peduli Lindungi, semua pelayanan diupayakan ada QR code Peduli Lindungi. Tentu ini sebagai langkah mengantisipasi," kata Joko.

Joko melanjutkan dalam 1-2 bulan ke depan pihaknya masih dalam tahap sosialisasi kepada warga atau pengunjung RSUD. Setelah dua bulan, pihaknya akan berlakukan aturan tersebut dengan tegas.

Selain upaya pencegahan melalui aplikasi Peduli Lindungi, pihak RSUD juga melakukan screening kepada pasien yang akan menjalani perawatan di RSUD.

Direktur RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, Didik Haryanto mengatakan Standar Operasional Prosedur (SOP) pasien UGD masih sama seperti Covid-19.

Hal ini dikatakan Didik sapaan akrabnya itu membuat masyarakat masih ada rasa takut untuk datang ke RS.

Didik mengaku sampai saat ini, pihaknya merasakan langsung dampak kehadiran pasien yang menurun.

"SOP pasien UGD masih seperti Covid-19, karena statusnya belum dicabut. Ternyata masyarakat masih ada rasa takut ke RS. Ini kehadiran kita daripada nanti kecolongan, namun dampaknya jadi sepi," kata Didik .

Sepinya pasien ini, dikatakan Didik juga membuat permasalahan baru.

Pihaknya berencana tanpa melonggarkan peraturan, pihaknya akan melakukan screening ketat apabila ada kecurigaan pasien ke Covid-19.

Dia mengatakan bila ada indikasi kecurigaan pasien ke Covid-19 maka baru akan diberlakukan screening dengan swab test.

Baca juga: Strategi Wali Kota Pekalongan Hadapi Bencana, Berharap Pembangunan Tanggul Kurangi Dampak Banjir

Baca juga: Polresta Solo Ajukan Berkas Perkara Kasus Kematian Anggota Menwa UNS ke Kejaksaan

"Sebenarnya pasien Covid-19 itu sekarang kelihatan, karena sejak awal masuk ada skor untuk menentukan seorang pasien suspect Covid-19 atau tidak," katanya.

Didik mengaku, saat ini jumlah pasien non Covid-19 hanya 130 orang dari kapasitas 300 orang. Pihaknya berharap dengan penyikapan baru ini, masyarakat tidak takut ke RSUD. (uti)

Berita Terkini