Unnes

LPPM Unnes Gali Potensi Desa di Jateng untuk Tingkatkan Ekonomi Warga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua LPPM Unnes, Dr Suwito Eko Pramono menandatangani kerja sama dengan perusahaan mitra dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi terkait pengembangan desa

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG- Plt Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Razali menuturkan untuk membangun desa berdaya saing dan berkelanjutan dibutuhkan kolaborasi.

"Seperti yang disampaikan Pak Presiden bahwa untuk menjadi kuat tidak bisa berjalan sendiri. Ego sektoral tidak relevan lagi. Karena itu, kolaborasi dan sinergi antarlembaga harus ditingkatkan" kata Razali.

Hal itu disampaikan saat kegiatan temu mitra Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kamis (9/12/2021).

Menurutnya, strategi pembangunan desa harus berkontribusi dalam pembangunan nasional dan global. Kemudian, pembangunan harus mensejahterakan dan berkelanjutan.

Upaya yang dilakukan antara lain melokalkan Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan global menjad SDGs desa. Ini bertujuan sebagai percepatan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Antara lain desa tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, layak air bersih dan sehat, keterlibatan perempuan desa, dan sebagainya.

Agar terwujud percepatan pencapaian SDGs tersebut, dilakukan kolaborasi multi stakeholder untuk membangun  desa berdaya  saing dan berkelanjutan.

"Kolaborasi dan keterlibatan perguruan tinggi menghasilkan pengetahuan, pembelajaran, desiminasi, manfaat. Desa dan perguruan tinggi sama-sama saling membantu," jelasnya.

Perguruan tinggi memberikan pengetahuan, inovasi dan solusi permasalahan pengembangan desa. Lalu jadi satu aktor pembangunan berkelanjutan skala desa, mendemonstrasikan konsep dan rancangan keilmuan.

"Kegiatan kolaborasi perguruan tinggi untuk pengembangan desa berkelanjutan yakni pengembangan sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi tepat guna, dan pengembangan perekonomian desa," jelasnya.

Ketua LPPM Unnes, Dr Suwito Eko Pramono menyatakan penelitian dan pengabdian yang dilakukan pihaknya untuk menggali potensi yang ada di desa untuk kemudian bermuara pada peningkatkan perekonomian warga.

"Kami berusaha untuk tidak menjadi menara gading. Kami terus melakukan pendampingan secara berkelanjutan. Memang ada hambatannya di anggaran," kata Suwito Eko.

Keterbatasan anggaran, kata dia, sebetulnya bisa diatasi dengan berkolaborasi bersama pihak swasta yang merupakan mitra LPPM Unnes. Mereka memiliki dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang bisa digunakan dalam rangka pemberdayaan masyarakat desa.

Ia menambahkan, dalam pengembangan desa yang berkelanjutan pihaknya juga sudah menggali potensi yang ada di Jateng. Misalnya, di Tawangmangu yang menghasilkan banyak wortel.

Jika tidak laku, wortel cepat busuk, sehingga ada inovasi membuat tepung wortel yang bertahan hingga 8 bulan. Dari tepung tersebut dibuat berbagai makanan olahan.

Halaman
12

Berita Terkini