"Praktisi medis beroperasi di lingkungan yang sangat dipercaya dan bergantung pada orang-orang untuk bertindak dengan itikad baik untuk berbagi informasi secara akurat untuk membantu perawatan mereka," katanya.
Terlebih lagi, kata Koornneef, jika seseorang menerima vaksinasi dengan identitas palsu, catatan kesehatan pribadi mereka tidak akan mencerminkan bahwa mereka telah divaksinasi.
Hal ini dapat mempengaruhi bagaimana kesehatan mereka dikelola di masa depan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pria di Selandia Baru Disuntik Vaksin Covid hingga 10 Kali Sehari, Ini Alasannya
Baca juga: Terkunci 5 Hari Tanpa Makan di Kontrakan, Wanita 73 Tahun Ditemukan dalam Kondisi Mengenaskan