Baca tanpa iklan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari PKB, Sarif Abdillah, mendatangi rumah almarhum Ahmad Saefudin alias Asep (32), warga Desa Gaji, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, kemarin.
Ahmad Saefudin alias Asep merupakan korban pembegalan yang terjadi di Jalan Bulusari Sayung-Blerong, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, pada Senin (13/12/2021) sekitar pukul 00.30 WIB.
Asep dulunya seorang aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Wonosobo.
Terbunuhnya Asep menimbulkan reaksi keras dan keprihatinan dari berbagai kalangan, tidak hanya menyedot perhatian warga masyarakat Demak tetapi juga Jawa Tengah.
Karenanya, Sarif Abdillah, beserta anggota DPRD Kabupaten Demak Nur Susaktyo, dan Ikatan Alumni (IKA) PMII, M Kholidul Adib dan Muhammad Fariq, mengunjungi rumah korban. Mereka diterima ayah dan kakak almarhum.
Sarif Abdillah mengucapkan turut bela sungkawa atas meninggalnya Asep yang selama ini dikenal sebagai sosok anak muda yang pendiam dan tekun dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai aktivis.
Sarif Abdillah yang merupakan senior almarhum selama di PMII Wonosobo mengenal almarhum sudah lama sejak tahun 2006 atau hampr 15 tahun sejak almarhum kuliah di Unsiq dan menjadi aktivis PMII.
"Saya atas nama pribadi dan mewakili keluarga besar Ikatan Alumni PMII Kabupaten Wonosobo merasa sangat kehilangan atas kepergian sahabat Asep.
Almarhum dikenal sebagai pribadi yang baik dan banyak membantu kami dalam menjalankan tugas-tugas organisasi," katanya, dalam rilisnya, Kamis (16/12/2021).
Ia meminta Kapolres Demak dan jajarannya agar lebih serius menangkap para pembunuh almarhum dengan sangat sadis.
Ia percaya aparat mampu mengungkap siapa pelakunya.
Senada disampaikan Sekretaris PC IKA-PMII Demak, M Kholidul Adib menuturkan, bahwa masyarakat berharap aparat polisi bisa segera menangkap para pelaku.
"Kita berdoa dan memberikan dukungan sepenuhnya kepada aparat kepolisian bisa menemukan para pelaku. Akibat peristiwa ini masyarakat sekitar banyak yang was-was apalagi jika melakukan perjalanan di malam hari," ucap Adib yang juga lahir di Desa Blerong itu. (Nal)