Muktamar NU

Pemilihan Ketua Umum PBNU Dipindah Ke Bandar Lampung, Jalanan Mulai Macet 

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasiasi ruang sidang di GSG UIN Raden Intan Lampung. Muktamar NU 2021, Sidang Pleno II Muktamar ke-34 di GSG UIN Kembali Diskorsing karena Sepi Peserta

TRIBUNJATENG.COM, BANDAR LAMPUNG - Arus lalu lintas di sejumlah ruas jalanan di kota Bandar Lampung mengalami kemacetan jelang pelaksanaan pemilihan Ketua Umum PBNU atau Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Kamis (23/12/2021).

Sebagaimana pantauan reporter Tribunlampung.co.id (Tribun_Network), terlihat ada peningkatan arus lalu lintas di sejumlah wilayah, tepatnya di sekitaran area penginapan peserta Muktamar NU 2021.

Tiga di antaranya adalah Jalan Wolter Mangonsidi, Jalan Jendral Ahmad Yani, dan Jalan Gatot Subroto.

Terlihat kepadatan kendaraan memadati ruas jalan.

Ilustrasi kemacetan di ruas jalan di Bandar Lampung. Muktamar NU 2021, Jalanan di Bandar Lampung Macet Jelang Pemilihan Ketua PBNU (Tribun Lampung/Vincensius Soma Ferrer)

Sejumlah aparat kepolisian juga nampak tengah mengatur arus lalu lintas di sekitaran lokasi kemacetan.

Sementara itu, terlihat pula beberapa muktamirin yang berada di luar area penginapan.

Rencananya pelaksanaan Muktamar NU 2021 hari kedua akan dilanjutkan dengan pemilihan Ketua Umum PBNU.

Baca juga: Memperkuat Kriteria dan Posisi Rais Aam di PBNU

Terdapat dua kandidat kuat yang bersaing untuk mengisi posisi tersebut, yakni Said Aqil Siradj dan KH Yahya Cholil Tsaquf atau Gus Yahya.

Terkait pemilihan tersebut, Gus Yahya mengklaim sudah mengantongi 469 suara jelang Muktamar Ke-34 NU.

Ia bahkan menegaskan jika suara tersebut bukan sekadar klaim.

“Dukungan itu solid dan bisa dicek langsung dari mana saja dukungan itu. Semua real, bukan sekedar klaim angka-angka,” kata Gus Yahya dalam konferensi pers bertajuk “Ngopi Bareng Gus Yahya dari Arena Muktamar” di Hotel Novotel, Kota Bandar Lampung, Selasa (21/12/2021) siang.

Gus Yahya mengaku, informasi soal 469 suara dukungan itu berasal dari Gus Ipul.

“Beliau yang mengawal suara dukungan itu, dan saya menerima laporannya,” ujar dia.

Jika Gus Yahya mengklaim mendapat 469 suara, maka sejatinya pemilihan ketua umum sudah selesai sebelum muktamar dibuka.

Namun, masalahnya, calon lain yakni Kiai Said Aqil juga mengklaim mendapat dukungan suara mayoritas.

Halaman
1234

Berita Terkini