Berita Viral

Tiap Ada yang Datang Panti Pijat Ini Jadi Gelap Gulita, Akhirnya Warga yang Nyamar Jadi Tamu. . .

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua RW 01 Abdul Aziz saat menunjukan lokasi penggerebekan panti pijat prostitusi di Sawangan Baru, Rabu (12/1/2022)

TRIBUNJATENG.COM, DEPOK - Warga menggerebak panti pijat di Jalan Raya Muchtar, Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat.

Adapun aksi penggerebekan ini terjadi pada Selasa (11/1/2022) malam kemarin.

Menurut Ketua RW setempat, Abdul Azis, mengatakan, penggerebekan semalam dilakukan oleh warga secara spontan.

Baca juga: 25 Tahun Jadi Jaksa, Asep Terkaget-kaget Lihat Ekspresi Herry Wirawan saat Dengar Hukuman Mati: Beda

Baca juga: Pak Bupati Jalan-jalan Bawa Duit Haram Rp 1 Miliar dalam Koper di Mal

Rupanya penggerebekan itu lantaran warga menemukan keanehan panti pijat.

Apa saja keanehan itu? Simak sejumlah fakta soal panti pijat yang buat warga geram tersebut.

Baru Beroperasi Seminggu

Ternyata panti pijat tersebut baru beroperasi selama satu minggu.

Penggerebekan diungkap Ketua RW setempat, Abdul Azis karena warga mencium ada kejanggalan.

"Dasarnya ini baru beroperasi seminggu ini, si pemilik ini ke rumah RT minta surat keterangan domisili usaha," kata Azis pada wartawan, Rabu (12/1/2022).

"Adapun masalah kewenangan izin usaha kan bukan kita yang ngeluarin. Nah, artinya RT RW tandatangan nah meskipun demikian RT tetap mantau karena ada kejanggalan," katanya lagi.

Pengelola Panti Pijat Selalu Mematikan Lampu Ketika Ada Tamu Datang

Selama pemantauan, Azis berujar pihaknya bersama warga acap kali menemukan kejanggalan di panti pijat tersebut.

Sejumlah kejanggalan ini di antaranya adalah pengelola panti pijat selalu mematikan lampu ketika ada tamu datang.

Hingga akhirnya malam tadi, pihaknya mendapati ada tamu di panti pijat yang bernama Reflexy Aura tersebut.

"Semalam kejadiannya sekitar jam 07.00 WIB ada laporan dari warga ke Pak RT ada tamu direfleksi akhirnya yaudah tenang. Pak RT buka medsos, ternyata dia daftar di prostitusi online," katanya.

Warga Sempat Menyamar Jadi Tamu

Azis menuturkan, pihaknya pun mengerahkan seorang anak muda di lingkungannya untuk menyamar seolah-olah sebagai tamu.

"Begitu kemari langsung videoin. Si pelaku dan si terapis cuma pakai (pakaian dalam) saja. Sampai akhirnya di situ dapat video juga berbuat mesum telanjang bulat dan laporan ke RT langsung disergap," ungkapnya.

"Nah Pak RT dan warga tak sempat laporan ke binmas karena kan buktinya sudah ada akhirnya diamankan," timpalnya.

Total, Azis berujar ada dua wanita terapis dan seorang pelanggan, serta seorang pria yang bertugas sebagai penjaga panti pijat yang diamankan dan diserahkan ke Polsek Sawangan.

Polisi Periksa 5 Saksi, Termasuk Terapi dan Pemilik Panti Pijat

Polisi telah meminta keterangan dari lima orang terkait kasus penggerebekan panti pijat esek-esek di Sawangan Kota Depok.

Untuk informasi, panti pijat yang baru beroperasi kurang lebih sepekan di Jalan Raya Muchtar ini digerebek warga pada Selasa (11/1/2022) kemarin malam.

Penggerebekan ini dilakukan, usai warga menemukan adanya praktik prostitusi di panti pijat tersebut.

“Masih kita mintai keterangan, sementara lima orang,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (12/1/2022).

Lima orang tersebut di antaranya adalah pemilik panti pijat tersebut, penjaga, hingga tamu dan terapisnya.

“Pemiliknya, kemudian penjaga, seorang tamu, dan dua terapis,” jelasnya.

Penggerebekan di Pematangsiantar

Tahun lalu, lima terapis di sebuah panti pijat di Siantar Barat, Pematangsiantar, Sumatera Utara, mengaku diperas puluhan juta rupiah oleh anggota polisi yang bertugas di Subdit Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda Sumut.

Salah satu terapis, M mengatakan, pada Kamis (7/10/2021), seorang pria hendak minta dilayani pijat.

Namun, tiba-tiba pria itu mengajak M untuk berhubungan badan dengan bayaran Rp 400.000.

Saat di dalam kamar, pria itu langsung mengeluarkan ponsel dan merekam M.

Kemudian sejumlah anggota polisi tak berseragam langsung mendatangi lokasi.

Terapis lainnya berinisial S mengatakan, dia dan empat rekannya kemudian dibawa ke Mapolda Sumut menggunakan mobil.

"Kami dibawa pas siang. (Dibawa) lima orang (anggota polisi). Entah kek mana-mana kami dibuat di sana," ungkap S saat ditemui di tempat pijat.  

S mengaku, dia dan empat rekannya dibawa para pria itu ke ruang Renakta Polda Sumut dan sempat menginap dua hari.  

Di sana, masing masing mereka dimintai uang oleh anggota polisi.   

Setelah tawar menawar, akhirnya para terapis diminta menyerahkan uang Rp 10 Juta per orang atau Rp 50 juta untuk lima terapis.     

S mengaku, setelah pemberitaan dirinya ramai di media, ada orang yang menelepon suaminya.

Orang itu meminta agar S mengklarifikasi semua pemberitaan di media terkait pemerasan tersebut.

"Tadi ada yang nelpon suami ku. Katanya, 'kalau mau main lucu-lucuan, kami pun bisa'.

Jadi suami ku pun bilang supaya ini diselesaikan biar nggak ke mana-mana (masalahnya)," ucap S.

Pemilik panti pijat berinisial H mengatakan, informasi pemerasan hingga Rp 50 juta dia dapat dari para karyawannya.  

"Iya benar, katanya dari Polda," kata H.  

H juga mengaku mengeluarkan sejumlah uang untuk mengurus para terapis yang sempat diamankan.  

H memberikan uang sebesar Rp 35 Juta kepada seseorang yang mengaku bisa mengurus kasus itu.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi membenarkan ada petugas dari Renakta Dit Reskrimum Polda Sumut yang sempat mendatangi lokasi panti pijat di Siantar.  

Namun, soal uang Rp 50 juta, Hadi masih akan mendalaminya.

"Betul ada (polisi ke lokasi). Pengungkapan itu berawal dari adanya pengaduan masyarakat tentang dugaan tempat prostitusi.

Kemudian ditindaklanjuti oleh Subdit Renakta dengan melakukan penyelidikan dan memeriksa beberapa karyawan untuk mendalami," kata Hadi, Kamis, dikutip dari Tribun Medan.

Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan akan memeriksa informasi tersebut.

"Trims infonya, tolong konfirmasi ke Kabid Humas ya dan saya akan cek," kata Panca.(*)

Baca juga: Warga Pemalang Simpan Mayat Bocah Perempuan Berbulan-bulan, Tidak Berbau, Yakin Masih Hidup

Baca juga: Duel Sengit Sopir Truk Vs Maling Aki Semarang

 

Berita Terkini