Ia mengaku, penyetaraan harga sampai Rp 14 ribu yang dilakukan pemerintah tidak bisa mengikuti.
Pihaknya akan tetap menjual harga minyak curah di angka tersebut.
"Dampaknya memang banyak pembeli yang memburu di minimarket.
Hanya pembeli tertentu yang masih beli," terangnya.
Dengan harga itu, ia menyebut, pembeli mengalami penurunan.
Khusus minyak goreng curah, pihaknya setiap hari mampu menjual lima blek isi 17 kg.
Selepas harga membumbung tinggi, perhari hanya mampu menjual satu blek.
"Ya turun drastis, kami tak bisa berbuat banyak," jelasnya.
Ia juga mempertanyakan kebijakan itu yang mana hanya masih menyasar ke minimarket.
"Kami tidak mau menyesuaikan karena yang mau ganti kerugian kami siapa?," ungkapnya. (Iwn)
(Iwn)