HEADLINE

HEADLINE : BOR Meningkat Jadi 45 Persen, Warga Mulai Sulit Cari RS

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi covid-19 varian Omicron

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kasus covid-19 di Jakarta terus mengalami lonjakan berimbas kepada tingkat keterisian rumah sakit.

Data terakhir menyebut Bed Occupancy Rate(BOR) naik tujuh persen dalam jangka waktu hanya satu hari.

Pada Rabu(26/1) malam tercatat BOR 38 persen, selang sehari berikutnya melonjak jadi 45 persen. Pasien yang mendominasi sebagian besar hanya bergejala ringan.

Padahal rumah sakit lebih mengutamakan pasien covid-19 yang mengalami gejala sakit berat, lansia, dan komorbid. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia merinci BOR rumah sakit covid-19 di Jakarta.

BOR rumah sakit memang mencapai 45 persen dan BOR ICU 14 persen. "Keterisian isolasi 45 persen, ICU 14 persen," kata Dwi, Kamis(27/1).

Kendati demikian lanjut Dwi berdasarkan analisa pihaknya belum akan memperketat seluruh kegiatan masyarakat. "Pada saat ini keputusannya mungkin belum untuk melakukan itu, dan analisanya kan dilakukan setiap minggu," kata Dwi.

Menurut Dwi, setiap minggu bahkan setiap hari Pemprov DKI Jakarta berdiskusi dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk melihat kondisi dan situasi sebenarnya.

Ia juga menuturkan rem darurat akan bisa diterapkan dengan memperhatikan penambahan kasus, ketersediaan tempat tidur di tempat isolasi atau rumah sakit.

"Ini menjadi poin penting juga tentu aktivitas warga yang mungkin sudah kita lihat sudah sulit untuk di kendalikan prokesnya dan sebagainya," tutur Dwi.

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo mengatakan masyarakat mulai kesulitan mencari rumah sakit, khususnya di Jakarta.

Dia mengatakan hal ini terjadi karena rumah sakit yang sudah mulai penuh akibat peningkatan kasus COVID-19.

"KSP sudah mulai mendapatkan laporan warga yang kesulitan mencari rumah sakit," kata dia.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar jangan panik apabila hanya memiliki gejala ringan. Disarankan tidak ke rumah sakit.

"Masyarakat tidak perlu panik. Apalagi WHO menyebut varian Omicron lebih ringan ketimbang (varian) Delta. Yang penting waspada proposional," tutur Abraham.

Meski BOR rumah sakit untuk pasien Covid-19 varian Omicron mulai meningkat, tetapi dipastikan sampai saat ini ketersediaan tempat tidur masih mencukupi. Sebab konversi bed untuk Covid-19 terus dilakukan. Selain itu stok obat-obatan di RS juga sudah distribusikan oleh Kementerian Kesehatan.

Halaman
12

Berita Terkini