Dalam kesempatan podcast tersebut, ia turut menyertakan video dari beberapa korban lain yang juga kehilangan uang ratusan juta rupiah.
"Kami adalah sebagai korban, jadi selama ini kami sebagai korban dan sebagai masyarakat, kami enggak tahu bahwa di balik semua ini penipuan. Di balik permainan binary option yang mana dikendalikan oleh afiliator,” kata Maru Nazara dari YouTube Pantengin TV, Kamis, 27 Januari 2022.
Menurutnya, masyarakat awam biasanya akan dirayu hingga sepakat untuk terjun ke dunia trading binary option.
Ia mengaku, ia dibantai hingga cepat atau lambat hartanya akan habis.
Akibat kehilangan harta dari sistem binary option itulah, banyak korban lain yang sampai stres, gila, hingga bunuh diri.
Menanggapi omongan miring dari netizen, Maru menyatakan bahwa kemunculannya dimaksudkan untuk mencegah orang lain menjadi korban.
"Doni Salmanan, Indra Kenz adalah penjajah di negeri ini. Jadi mereka membodohi masyarakat dengan bilang 'Aku sukses di trading, aku berhasil di trading’. Padahal ini penipuan,” tegas Maru Nazara.
Maru menyebut kebanyakan korban bisa kehilangan banyak harta karena afiliator seperti Doni Salmanan dan Indra Kenz mengatakan bahwa modal besar bakal lebih aman.
Menurut pengakuan Maru, Indra Kenz sempat menyatakan modal Rp50 juta agar lebih aman.
Hal ini membuat banyak trader yang sampai harus menjual rumah, apartemen, mencari pinjaman dan lain sebagainya.
Maru Nazara sebagai salah satu korban afiliator trading binary option kemudian menyampaikan tuntutannya kepada pemerintah.
Dia berharap pemerintah segera memproses pihak yang menari-nari di atas penderitaan orang dengan memanfaatkan trading.
“Tolong segera diproses karena massa sudah ngamuk dan nanti kalau ada aksi, aku takut berbahaya. Jadi tolong pemerintah bertindak karena semua sudah dalam keadaan stres,” ucap Maru Nazar.
Tidak hanya itu saja, Maru berharap pemerintah menghanguskan semua akun affiliator binary option. Para afiliator seperti Doni Salmanan dan Indra Kenz, yang disebutkan Maru, dituntut untuk segera mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Maru mengaku, korban-korban sedang mempersiapkan untuk melakukan demo terhadap Doni Salmanan dan Indra Kenz.