Tenologi

QRIS, Metode Pembayaran Non Tunai yang Praktis dan Manfaatnya untuk UMKM

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penggunaan pembayaran dengan metode pindai quick response code Indonesian standard (QRIS) di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tegal menjadikan proses transaksi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. 

Salah satu manfaat penggunaan QRIS bagi pelaku UMKM adalah transaksi tercatat secara otomatis.

Dengan begitu, pelaku UMKM dapat menelusuri dan menganalisis arus keuangan yang masuk lebih mudah.

Manfaat lainnya, para pelaku UMKM dapat terhindar dari kerugian akibat penggunaan uang palsu yang dilakukan pada pembayaran tunai.

Selain itu, penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran juga dapat mempercepat alur transaksi sehingga membuat kinerja pelaku usaha menjadi lebih efisien.

Dari segi pengajuan, keberadaan QRIS memudahkan pelaku usaha untuk mendapatkan kode QR pembayaran.

Pasalnya, pemilik usaha tidak perlu repot untuk mendaftar di sejumlah penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP).

Cukup satu QRIS, merchant bisa menerima pembayaran dari berbagai PJSP.

Metode transaksi menggunakan QRIS

Untuk diketahui, terdapat dua metode transaksi menggunakan QRIS yang perlu dipahami oleh pelaku usaha, yakni merchantpresentedmode (MPM) dan customer presented mode (CPM).

Perbedaan keduanya terletak pada pemindaian QRIS. Pada metode MPM, konsumen memindai QRIS yang disediakan merchant.

Sementara metode CPM, pihak merchant memindai kode QR dari ponsel konsumen.

Metode MPM

Metode MPM terbagi ke dalam dua jenis, yakni statis dan dinamis.

MPM statis cocok digunakan oleh pelaku usaha berskala mikro dan kecil.

Sementara, MPM dinamis direkomendasikan untuk usaha dengan skala menengah dan besar.

Halaman
123

Berita Terkini