TRIBUNJATENG.COM, PURWOREJO - Warga Jateng dihebohkan adanya video diupload media massa di Semarang tentang keluhan warga Wadas, Purworejo, yang diteror oleh kelompok tertentu di desa itu.
Teror yang dialami warga Wadas terkait dengan pembangunan waduk Bener di desa tersebut.
Teror yang dilakukan dinilai berlebihan sehingga membuat warga tidak nyaman dan ingin pindah tempat tinggal.
Teror tersebut dialami oleh Susanto.
Baca juga: Cerita Rian saat Juara MotoGP Fabio Quartararo Beli SIM di Konter HPnya: Saya Nunggu Marc Marquez
Baca juga: Alasan Jahe Lebih Baik Dibakar Dulu sebelum Dibuat Jadi Wedang, Tips dari Pedagang
Menurut keterangan anak Susanto, Nurhayati, menyebutkan ayahnya terpaksa pindah rumah dari Randu Parang setelah diketahui lobang kunci pintu di lem sehingga tak bisa masuk.
"Karena beliau takut, saya mengajak ayah untuk tinggal di rumahnya di Desa Kali Urip," jelasnya,Selasa (9/11/2021).
Teror berbeda juga dialami Sabar. Dia mendapatkan teror berupa sepeda motor barunya dimasuki garam dan pasir yang menyebabkan rusak parah.
"Itu saya alami setelah pulang dari menghadiri sidang PTUN Semarang. Saat itu saya menjadi saksi," terangnya.
Kejadian tersebut dibenarkan Kades Wadas, Fachri.
Banyak warga yang pro pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Waduk Bener menerima teror dari oknum tertentu dan sudah terjadi kurang lebih setahun.
"Teror mulai pengancaman dengan senjata tajam, pengucilan sosial hingga pengrusakan fisik. Saya sendiri pun juga diteror," paparnya.
Menurutnya, mayoritas warga Wadas sudah setuju dan siap melepaskan lahan untuk pembangunan waduk.
"Dari 429 pemilik lahan, 350 sudah siap pembebasan tanah. Itu sudah lebih dari 80 persen warga," tuturnya.
Ia menyesalkan adanya teror sesama warga yang diduga dibantu oleh orang luar Wadas.
Pihaknya berharap patroli oleh aparat digencarkan di seluruh wilayah Wadas.