Berita Viral

Jelang Setengah Tahun Kasus Pembunuhan Amalia dan Ibunya di Subang: Poisi Periksa 100 Lebih Saksi

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Amalia Mustika Ratu, korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan dalam bagasi mobil di Subang

TRIBUNJATENG.COM, BANDUNG - Update kasus pembunuhan Amalia Mustika Ratu dan ibunya, Tuti Suhartini.

Kasus tersebut sangat mengita perhatian namun hingga kini belum diketahui siapa pelakunya.

Kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, hari ini, Kamis (10/2/2022), memasuki hari ke-177.

Artinya, tiga hari lagi kasus Subang ini tepat berjalan enam bulan.

Setelah sekian lama, akhirnya polisi kembali buka suara mengenai kasus Subang.

Baca juga: Prediksi Susunan Pemain PSIS Semarang Vs Barito Putera Liga 1, 5 Penggawa Andalan Mahesa Jenar Absen

Baca juga: Update Covid-19 di Kab Tegal, Warga yang Menjalani Isoman dan Dirawat Terus Bertambah 

Hingga Kamis (10/2/2022) ini, misteri pelaku perampasan nyawa ibu dan anak di Subang ini memang masih belum terungkap.

Saat itu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan tak bernyawa di bagasi mobil Alphard.

Semula kasus ini ditangani oleh Polres Subang.

Namun, di akhir tahun lalu, kasus diambil alih oleh Polda Jabar.

Penyidik dari Polda Jabar pun sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini.

Kemudian polisi mengumpulkan alat bukti.

Yang terbaru, polisi membuat sketsa terduga pelaku yang sudah disebarkan ke Polsek dan Polres di sejumlah wilayah.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, mengatakan, hingga saat ini penyidik sudah memeriksa seratus lebih saksi dalam kasus Subang.

"Saya sudah melakukan koordinasi dengan penyidik, memang kami belum publikasi lebih banyak, tetapi jumlah yang diperiksa itu seratusan lebih orang yang kami periksa," ujar Ibrahim Tompo saat ditemui di Jalan Mekarwangi, Kota Bandung, Rabu (9/2/2022).

Menurut Ibrahim, penyidik bakal terus melakukan pemeriksaan dan mengumpulkan alat bukti lainnya untuk mengungkap pelaku perampasan nyawa ibu dan anak di Subang ini.

"Jadi, kita memang tetap secara maraton melakukan pemeriksaan, terkait alat bukti dan kesaksian. Kita berharap nanti ini bisa memberikan petunjuk kepada penyidik," katanya.

Pengakuan Ayah Danu di YouTube

Sosok oknum banpol (kiri) yang menyuruh Danu (kanan) terobos garis polisi dan membersihkan bak mandi yang berada di TKP. (Kolase Dok/Danu dan TribunJabar.id/Dwiky M)

Ada hal baru yang terungkap terkait kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.

Dalam sebuah video, terungkap jika ada perintah dari Yoris terhadap Danu di hari peristiwa rajapati terhadap Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).

Yoris memerintahkan Danu untuk memantau TKP kasus Subang.

Sebelumnya, hanya diketahui jika perintah Yoris ke Danu diberikan sehari setelah kasus Subang terjadi atau 19 Agustus 2021.

Kini diketahui jika di hari kasus Subang terjadi, atau 18 Agustus 2021, Yoris sudah memberikan perintah itu ke Danu.

Hal itu dikatakan Surono, ayah Danu saat berbincang di channel youtube Fredy Sudaryanto Sport, yang diunggah Minggu (6/2/2022).

Surono menceritakan detik-detik dia menerima kabar duka yang menimpa ipar atau adik istrinya, Tuti Suhartini dan keponakan, Amalia Mustika Ratu. 

Diceritakan, saat mendapat kabar itu dia tengah merantau bekerja di sebuah proyek di Majalangka. 

"Siang-siang bekerja, saya dapat info dari ponakan istri. "Wak, wak di rumah si Amel bi Inung ada perampokan," katanya. 

Surono pun bertanya balik mengenai kabar Tuti dan Amalia. 

Dan saat itu dia mendapat kabar Tuti dan Amel sudah meninggal dunia. 

Kabar itu langsung membuatnya tidak tenang, bahkan tidak enak makan.

Dia berusaha menelpon Danu, namun tidak tersambung. "Dia (Danu) mungkin gak bawa HP," kata Surono.

Karena itu, ketika waktu istirahat, dia pamit ke bosnya untuk pulang ke Subang. 

Surono berangkat dari Majalengka pukul 12.30 WIB dan tiba di rumahnya pukul 17.00 WIB. 

Saat itu dia langsung menuju rumahnya untuk menaruh pakaian dari proyek. 

Namun, saat tiba ternyata rumahnya sudah terkunci. 

Dia kembali menelpon Danu untuk meminta kunci. Saat itu Danu berada di TKP pembunuhan. 

Setelah menyerahkan kunci, Danu pamit lagi ke Surono untuk ke TKP kembali.   

"Katanya ditugasi sama A' Yoris ke sana (TKP) lagi," terang Surono. 

Setelah Danu balik ke TKP, Surono lalu ke rumah Lilis, kakak korban karena semua keluarga berkumpul di sana. 

Keesokan hari (19/8/2021) setelah jenazah dua almarhumah diautopsi lalu dibawa ke rumah Lilis untuk dimakamkan. 

Proses pemakaman dimulai sekitar pukul 09.00. 

Saat itu Danu tidak  bisa hadir karena harus menjalankan tugas Yoris lagi untuk memantau TKP. 

Danu mulai memantau sekitar lokasi pukul 07.00 WIB sehingga ketika jenazah dibawa ke pemakaman dia tidak menyertainya. 

Baru, setelah dia mendengar jenazah sudah di pemakaman dia buru-buru menyusul ke pemakaman. 

"Saya sempat lihat terakhir-terakhir," aku Danu. 

Setelah di pemakaman, Danu kembali ke TKP untuk memantau lokasi sesuai tugas dari Yoris.

Saat itu lah dia melihat seseorang yang awalnya dia kira sebagai polisi masuk ke TKP. 

Dia pun memotret oknum yang akhirnya diketahui seorang petugas bantuan polisi (banpol) itu untuk diserahkan ke Yoris. 

Setelah itu Danu diajak oknum banpol itu masuk ke TKP dan menguras bak mandi tempat jenazah Tuti dan Amel dimandikan pelaku. 

Terkait hal ini, Surono berharap pelaku dan dalang kasus ini segera terungkap. 

"Kami berdoa supaya cepat terungkap, jadi bebas buat kami," katanya. 

Diakui Surono, saat ini pihaknya khawatir jika harus bepergian jauh karena takut ada panggilan pemeriksaan lagi.

Surono mengaku sudah empat kali dimintai keterangan polisi sebagai saksi.

Dan selama penyelidikan kasus ini, dia terpaksa harus meninggalkan pekerjaannya sebagai pekerja di proyek di Majalengka.

Saat ini, dia mengandalkan ada orang yang mau memanfaatkan jasanya seperti memperbaiki alat-alat elektronik hingga mengelas. 

"Karena kita gak merasa bersalah. Apa yang saya tahu saya sampaikan. Ya, nyantai saja," katanya. (TribunJabar.id)

Berita Terkini