TRIBUNJATENG.COM, CIBINONG - Kasus tewasnya SN (25) seorang asisten rumah tangga (ART) di Bogor yang dibunuh lalu dibuang jasadnya dengan dibungkus mirip sebuah paket di Cibinong, Kabupaten Bogor membuat sang majikan, Sherly (31), terpukul.
Tangisnya pun pecah saat mendatangi Polres Bogor.
Sherly mengaku bahwa korban SN ini merupakan pekerja yang baik.
Bahkan saat korban tak kunjung pulang, dia berusaha mencari korban hingga melapor ke polisi minta bantuan.
Baca juga: Hasil Hisab, PP Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1443 H Jatuh pada Sabtu, 2 April 2022
Baca juga: Maling Satroni Kamar Diana Pungki, Dipelototi Langsung Kabur, Pura-pura Pingsan saat Dikejar Warga
"Jadi dia janji sebenarnya mau pulang Minggu pagi. Tapi minggu pagi itu, dia tidak datang-datang, makanya saya cari," kata Sherly dengan nada terbata-bata menahan tangisnya di Mako Polres Bogor, Jumat (11/2/2022).
Dia mengaku bahwa bahwa SN merupakan ART yang sangat dia percaya, baik dalam mengurus rumah maupun mengasuh anak-anaknya.
"Tidak ada yang aneh-aneh. Dari mulai pertama kenal, anaknya baik, anaknya jujur, tidak macam-macam, tak pernah main HP saat kerja, dia anak yang baik, makanya saya percaya sama dia," kata Sherly.
Dia menjelaskan bahwa SN izin pergi meninggalkan rumahnya yang berlokasi di kawasan Cilebut itu pada Sabtu, 5 Februari 2022 untuk ke rumah kakak di Jakarta.
Saat pergi dari rumah, Sherly mengaku tak tahu korban dijemput seseorang dari rumahnya.
"Saya terakhir WA-an dibalas sama dia itu di jam 15.30 WIB Sabtu sore," katanya.
Rupanya saat korban meninggalkan rumah, belakangan diketahui korban dijemput oleh Tersangka AS.
"Saya tidak lihat, makanya saya tidak tahu kalau dia mau dijemput karena izinnya mau ke Jakarta naik kereta," kata Sherly.
Keesokan harinya pada Minggu tanggal 6 Februari 2022, korban tak kunjung pulang ke rumah tempat kerjanya itu sesuai yang dijanjikan korban dan nomor korban pun sulit dihubungi.
Sherly mengaku sempat menghubungi dan menanyakan keberadaan Korban SN ke kakaknya di Jakarta namun justru SN juga tak ada di rumah kakaknya tersebut.
Sampai akhirnya setelah dua hari tak ada kabar terkait keberadaan korban, Sherly melaporkannya ke polisi pada 8 Februari 2022.