TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pedagang Pasar Johar yang menghendaki dilakukan penataan ulang bakal diakomodir Pemerintah Kota Semarang.
Ketua Persatuan Pedagang dan Jasa (PPJ) Kota Semarang, Mudasir mengatakan, pemerintah mengakomodir apa yang menjadi kemamuan pedagang.
Menurutnya, memang harus ada penataan bersama pemerintah dan pedagang untuk menghindari kesalahpahaman antarpedagang. Nantinya, pengurus paguyuban pedagang sifatnya membantu pemerintah dalam penataan.
Penataan ulang yang dimaksud adalah pedagang yang terlempar dari Johar akan dimasukan ke Johar. Sedangkan, pedagang luar yang masuk ke Johar akan ditarik kembali dan ditempatkan ke posisi semula.
Misalnya, pedagang Yaik akan dikembalikan ke alun-alun. Data pedagang akan dikonfirmasi di lapangan.
"Ini akan dikonfirmasi di lapangan apakah aspirasi para pedagang betul-betul diperhatikan. Kalau pedagang Pasar Yaik yang terlanjur mashk Johar Utara, mau tidak mau harus keluar.
Ditarik kembali ke basement alun-alun mau atau tidak. Kalau tidak mau ya di Shopping Center Johar (SC atau di Kanjengan," papar Mudasir usai rapat audiensi di kantor Dinas Perdagangan, Selasa (15/2/2022).
Dia mengaku siap membantu pemerintah melakukan identifikasi atau pendataan berapa pedagang luar yang masuk Johar.
Menurutnya, identifikasi ini sekaligus memberikan penawaran kepada para pedagang luar yang masuk Johar untuk ditata sesuai blok semula.
Diakuinya, pihaknya belum memiliki data yang jelas berapa pedagang luar yang masuk Johar dan pedagang Johar yang terlempar.
Data akan diketahui seusai identifikasi di lapangan. Di sisi lain, masih cukup banyak pedagang yang belum mendaftar ke sistem Dinas Perdagangan.
Ketua PPJP Pasar Johar, Surahman menambahkan, penataan ulang ini bukan berarti dilakukan pengundian ulang. Penataan ulang ini mencari solusi atas permasalahan yang masih ada.
Satu diantaranya mengenai zonasi. Pedagang yang berjualan tidak sesuai zonasi akan segera disesuaikan.
"Misalnya, jualan makanan, sate, soto, kok jejer konveksi, ini akan dipindah. Titik besarnya zonasi," ujarnya.
Menurutnya, belum seluruhnya pedagang masuk ke Pasar Johar karena masih persoalan-persoalan yang belum diselesaikan.
Selain zonasi, persoalan juga terdapat pada luasan lapak. Pedagang dengan jumlah dagangan yang besar, mendapatkan lapak yang cukup kecil. Namun, dia yakin pemerintah akan mencari solusi untuk hal tersebut.
"Kami tunggu penyelesaian ini. Kami dari PPJP dan pedagang juga mau segera pindah dan menempati pasar," ucapnya. (eyf)
Baca juga: Penataan Pedagang Pasar Johar Semarang Belum Clear, Harapannya Bisa Purna di Akhir Februari 2022
Baca juga: CATAT! Mulai 1 Maret Pasar Segamas Purbalingga Terapkan E-Parkir
Baca juga: Hendi Undang Korban Kebakaran Relokasi Pasar Johar ke Balaikota Semarang
Baca juga: Relokasi Baru bagi Pedagang Korban Kebakaran Pasar Johar Bakal Disiapkan di Seputaran Kanjengan