TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Pedagang gorengan di Pasar Wage Purwokerto, Sunarto (42), warga Purwokerto sangat terdampak dengan kelangkaan minyak goreng dan mahalnya tahu dan tempe saat ini.
Ia mengaku sangat kesulitan mendapatkan minyak goreng di pasaran.
Sebelumnya sempat diberitakan di Kabupaten Banyumas, tengah terjadi kelangkaan minyak goreng.
Selain minyak yang sulit didapat ada ditambah para penjual tahu dan gorengan yang mogok massal karena mahalnya harga kedai.
Baca juga: Harga Kedelai Naik, Sudah 1 Bulan Ukuran Tempe di Pekalongan Jadi Lebih Kecil
Baca juga: Kisah Sedih Siswi di Temanggung, Diperkosa Ayah Tiri hingga Hamil, Kini Diminta Mundur dari Sekolah
"Ini sangat membebani kami yang jualan gorengan dan usaha kecil-kecilan seperti ini.
Jangankan kemasan, jelantah saja sulit didapatkan," kata Sunarto kepada Tribunbanyumas.com, Senin (21/2/2022).
Harga satu kilogram minyak curah saat ini mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogramnya.
"Kalau minyak curah sehari itu saya menggunakan sekitar 5 kilogram, kalau kemasan sampai 6 liter.
Itu pun kalau beli minyak kemasan di toko modern dibatasi, satu orang hanya boleh beli satu liter," ungkapnya.
Akibat kelangkaan itu gorengan yang ia jual ikut mengalami kenaikan.
Mendoan yang biasanya dijual dengan harga Rp 2.000 dapat tiga, sekarang Rp 1.000 hanya dapat satu saja.
Bahkan pedagang lain juga ada yang jual satu mendoan Rp 1.500.
Sementara itu untuk gorengan bakwan, bahan baku sayuran masih cenderung stabil, tetapi tetap ikut naik juga karena minyak goreng langka.
Saat ini Sunarto juga dihadapkan dengan mogoknya para pengrajin tahu dan tempe.
Ia tidak bisa menjual mendoan dan tahu goreng.
"Saya cari di pasar tidak ada.
Padahal mendoan dan tahu isi itu favorit pembeli," katanya.
Karena tidak ada tahu dan tempe, Sunarto hanya menjual bakwan, pisang goreng dan gorengan lain.
Kelangkaan minyak goreng dirasakan pula oleh Rohmat, penjual Ketoprak di daerah Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.
Saat ini ia merasa dilema ketika hendak menaikan harga ketopraknya.
"Harganya masih sama, tidak bisa menaikan harga," jelasnya. (Tribunbanyumas/jti)