TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tiga atlet peraih medali emas PON XX Papua 2021 dan dua pelatih secara simbolis akan mewakili menerima tali asih dari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Selasa (8/3/2022) hari ini.
Tiga atlet tersebut adalah Ricky Yang, Yusuf Widianto, dan Irfan Toni.
Sedangkan dua pelatih yang akan menerima tali asih adalah Hari Suprianto dan Gunawan Wijaya.
Mereka mewakili 196 atlet Jateng yang meraih medali di ajang PON XX Papua 2021.
Baca juga: Bonus Atlet PON dari Jawa Tengah Belum Cair, Pandu: Saya Juga Sudah Tanda Tangan
Penyerahan tali asih akan dilakukan di Gedung Gradhika Bhakti Praja berbarengan dengan pelantikan pengurus KONI Jateng periode 2021 - 2025.
Penyerahan dilakukan secara simbolis lantara adanya pembatasan terkait penerapan protokol kesehatan.
Ketua Panitia Pelantikan Pengurus KONI Jateng 2021 - 2025 Bambang Raharjo Munajat mengatakan, selain Ganjar, acara tersebut juga bakal dihadiri Ketua Umum KONI Pusati, Marciano Norman.
"Hasil rapat panitia dan koordinasi dengan pihak pengelola gedung, disepakati ruang utama pelantikan hanya boleh diisi 100 orang," kata dia, Senin (7/3/2022).
Ditambahkan, KONI Jateng sebenarnya diberi kuota total 200 hadirin. Namun 100 lainnya di lantai bawah yang diperuntukan bagi Ketua-ketua KONI kabupaten/kota dan Ketua Pengprov Cabang Olahraga.
Karena itulah, ia pun minta maaf tidak bisa mengundang semnua stakeholder olahraga di Jateng lantaran pandemi Covid-19.
Mengenai tali asih yang diberikan besok, juga sebatas simbolis. Administrasi dan pencairan akan dilakukan di Kantor KONI Jateng pada hari kerja.
Wakil Ketua Umum II Soedjatmiko menjelaskan total ada 196 peraih medali baik emas, perak dan perunggu. Pencairan tali asih akan dilakukan dua tahap.
Tahap pertama, para atlet akan menerima 37,5 persen. Sebab dana yang diberikan itu bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) tahun 2021.
Sisanya akan dilunasi dengan dana murni anggaraan tahun 2022. Ia menambahkan, tali asih juga akan dipotong pajak.
"Sejak awal saya tegaskan bahwa tali asih ini terkena pajak. Itu adalah kewajiban setiap warga negara," kata Pak Djat, sapaannya.
Pada PON XX Papua lalu, Jateng mendapat 27 medali emas, 47 perak dan 64 perunggu.
Berasan tali asih adalah Rp 200 juta untuk peraih emas perorangan dan Rp 300 juta untuk peraih emas beregu.
Peraih medali perak perorangan akan mendapat Rp 80 juta, ganda Rp 70 juta, trio Rp 60 juta, kwartet Rp 40 juta, lebih dari 4 atlet Rp 30 juta.
Sementara peraih medali perunggu perorangan mendapat Rp 50 juta, ganda Rp 40 juta, trio Rp 30 juta, kwartet Rp 25 juta, lebih dari empat atlet Rp 20 juta.
Sedangkan pelatih sama rata, yakni medali emas Rp 100 juta, perak Rp 40 juta dan perunggu Rp 25 juta. Total dana yang dialokasikan untuk tali asih Rp 21,8 miliar.
"Yang akan diserahkan pada tahap pertama dari dana Silpa Rp 8.188.749.888. Sisanya dari anggaran murni sebesar Rp 13.618.750.000," terangnya.
Sebelumnya, atlet Jateng peraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 harap-harap cemas.
Bonus yang dijanjikan pemerintah kepada para atlet berprestasi di PON Papua yang mampu membawa pulang medali tak kunjung cair.
Seperti yang dirasakan Laksamana Pandu Pratama. Ia adalah peraih medali emas cabor Wushu Sanda kelas 52 kilogram.
Semestinya ia mendapatkan bonus sebesar Rp 200 juta karena memperoleh medali emas.
Pandu, demikian sapaan akrabnya, mengaku sudah berusaha menanyakan terkait kejelasan uang bonus itu ke pengurus cabor.
Namun jawaban yang ia terima adalah informasi bila bonus diperkirakan cair awal Maret ini.
“Sudah turun tapi katanya dibuat dua kali. Tahap pertama 30 persen dalam waktu dekat ini dan saya juga sudah tanda tangan. Sedangkan sisanya 70 persen cair Juni,” ungkapnya, Minggu (6/3/2022).
Pandu tidak tahu hal apa yang membuat proses pencairan uang bonus hingga sekarang belum cair. Padahal menurutnya atlet-atlet di provinsi lain sudah terselesaikan.
Rencananya, uang bonus yang nanti ia terima akan digunakan untuk membeli rumah.
“Harapannya segara cair. Tapi tidak apa-apa hitung-hitung sebagai tabungan rencana beli rumah,” ucapnya. (arl/wan)