“Kerjasama akan bergeser dari sekolah ke kebijakan kabupaten karena semua sekolah akan menjadi sekolah penggerak seperti model sekolah Tanoto Foundation,” ungkap Nurkolis.
Ia memberi contoh, semester kedua tahun ini, Tanoto Foundation akan mendampingi penyusunan kebijakan berbasis data SDGs.
Berdasarkan data capaian SDGs dan target SDGs masing-masing kabupaten, akan disusun kebijakan yang sesuai.
Sebelumnya, dari pihak Tanoto Foundation juga memaparkan mengenai hasil pelaksanaan pendampingan selama satu tahun terakhir.
Beberapa di antaranya adalah hasil midline pada proses pembelajaran di SD/MI dan SMP/MTs.
Di kohor 2 yakni Kabupaten Cilacap dan Banyumas memiliki peningkatan tertinggi pada indikator "guru menunjukkan praktik baik dalam pembelajaran” meningkat 73 persen.
Sedangkan pada aspek manajemen sekolah SD/MI dan SMP/MTs, peningkatan tertinggi pada subindikator “keterlibatan orang tua dalam peningkatan pembelajaran” meningkat 38 persen.
Peningkatan tertinggi juga ditunjukkan pada kemampuan membaca siswa naik 3 persen.
Secara keseluruhan, hasil praktik baik yang telah dilakukan oleh guru dan kepala sekolah, menunjukkan progres positif.
“Tinggal meneruskan & mengembangkan. Biar ada proses belajar yang sebenarnya,” ujar Dr. Nurkolis, M.M. (*)